Kisah Guru Honorer di Pantura Subang Sudah 27 Tahun Mengabdi, Siti Kuntari Pernah Digaji Rp 25 Ribu
Pada Hari Guru Nasional 2024, tak semua guru merasa bahagia, mengingat masih banyak nasib guru yang belum terperhatikan oleh pemerintah.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Pada Hari Guru Nasional 2024, tak semua guru merasa bahagia, mengingat masih banyak nasib guru yang belum terperhatikan oleh pemerintah khususnya terkait kesejahteraan.
Selain itu, masih banyak juga para guru yang sudah mengabdi puluhan tahun, namun belum juga diangkat jadi PNS.
Seperti halnya yang dialami oleh Siti Kuntari (58), guru honorer SD Negeri Ekasari, sudah puluhan tahun mengabdi jadi sebagai honorer.
Baca juga: Beredar Kabar Gaji Guru Akan Dinaikkan oleh Mendikdasmen, Abdul Muti Beri Penjelasan
Keikhlasannya dan semangatnya mengajar murid sekolah dari sejak 27 tahun lalu tak perlu diragukan lagi.
Siti Kuntari terlihat begitu semangat mengajar sekalipun hanya digaji pas-pasan bahkan jauh dari layak.
Hal tersebut tak membuat Siti menyerah, bahkan dirinya tetap mengaku ikhlas menghabiskan masa tua dan sisa hidupnya untuk terus mengabdi dengan ikhlas mengajar anak kelas 1 SD Negeri Ekasari Kecamatan Pamanukan, Subang.
Siti kuntari menceritakan dirinya mengajar sejak tahun 1997 sampai saat ini statusnya masih sebagai guru honor dan harapannya menjadi Guru PNS juga sudah pupus karena usianya yang sudah lebih dari setengah abad.
Baca juga: Terkait Gaji & Kesejahteraan Guru Honorer, Wamen Dikdasmen Sampaikan Pesan Prabowo di Tasikmalaya
"Saya mengajar sejak tahun 1997 lalu, saat itu masih digaji Rp 25 ribu per bulan. Namun Alhamdulillah, saat ini gajinya sudah capai Rp 1,6 Juta per bulan berkait kebijakan Kepala Sekolah," ujar Siti Kuntari. Senin (25/11/2024).
Siti mengatakan, upah yang diterima sebagai guru honorer tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ditambah perubahan jaman yang terus meningkatkan tarap hidup manusia.
"Ya, upah segitu memang jauh dari kata layak dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi saat ini seiring perkembangan jaman harga kebutuhan pokok terus meningkat mahal," katanya
Ia juga mengatakan, saat ini seluruh gajinya berasal dari dana BOSP, namun dia merasa senang dan bersyukur atas yang didapatkan. Sebab, katanya, kalau mau bersyukur pasti rezeki akan semakin bertambah.
Baca juga: 4 Doa untuk Guru yang Bisa Dipanjatkan di Momen Hari Guru Nasional 2024, Lengkap Beserta Artinya
Siti mengaku, dirinya tidak merasa lelah dan putus asa, sudah 27 tahun Ibu yang memiliki 7 orang anak ini mengabdi sebagai guru honorer di SD Negeri Ekasari Desa Pamanukan Kecamatan Pamanukan, Subang.
"Jalani saja dengan ikhlas, dan saya akan tetap bertahan mengajar sebagai guru honor di SDN Ekasari hingga akhir hayat, karena menjadi guru adalah cita-cita saya," katanya
Pahlawan tanpa tanda jasa ini rela mengabdikan diri dan tetap bekerja dengan penuh pengabdian meski belum mendapatkan kesejahteraan yang layak.
Kasus TBC di Subang Terus Naik, Hampir 2.000 Anak Juga Diserang, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Bawa Celurit Raksasa saat Subuh, Tiga Anak Sekolah di Subang Ditangkap Polisi, Hendak Tawuran |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Subang, Pembonceng Terjatuh lalu Terlindas Truk Tanah, Motor Senggol Pembatas |
![]() |
---|
Subang Tunjukkan Keseriusan Lewat Respons Kedua, Kemenkum Jabar Optimis Target Posbakum Tercapai |
![]() |
---|
1.038 Lansia Subang Rasakan Manfaat “Nyaah Ka Indung”, Inisiatif Dedi Mulyadi Ringankan Beban Lansia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.