Baksos Javaretro
SOSOK Dua Sahabat Adam-Adrian, Tak Kenal Lelah Sejak 2018 Kini Kembali Gelar Berbagi dengan Difabel
Dua sahabat ini kerap menyempatkan waktu, tenaga dan bahkan materi untuk memberikan bantuan kepada kalangan tidak mampu,
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID - Banyak orang mampu yang memiliki materi kekayaan.
Namun tidak semua orang mampu memiliki hati nurani untuk membantu sesama yang serba kekurangan.
Ungkapan itu layak disematkan kepada dua sahabat ini, Petrus Adamsantosa dan dr Adrian.
Dua sahabat ini kerap menyempatkan waktu, tenaga dan bahkan materi untuk memberikan bantuan kepada kalangan tidak mampu, khususnya bagi kaum difabel dan anak yatim, tanpa melihat latar belakang suku dan agama.
Ya, Adam-Adrian , dikenal sebagai dua sahabat sejati yang tak luntur yang dikenal sama-sama memiliki "hobi" berbagi kebahagiaan kepada anak-anak tidak mampu, difabel, keluarga dari difabel hingga yatim piatu.
Baca juga: Disaksikan Mantan Menkopolhukam, Javaretro Suite Hotel Gelar PKS dengan Kodam 17/Cenderawasih
Kebiasaan ini mereka lakukan dengan merogoh kocek sendiri, tanpa bantuan pihak manapun, sejak 2018.
Di setiap kegiatan, puluhan bahkan hingga ratusan anak mendapatkan bantuan cuma-cuma berupa alat-alat belajar untuk sekolah seperti seragam, sepatu dan kebutuhan lainnya, serta mendapatkan pengobatan gratis dari tim dokter PADMA Maranatha.
Dalam setiap acara berbagi tidak kurang dari minimal 150 orang anak tidak mampu, difabel, keluarga dari difabel hingga yatim piatu.
Lalu sebenarnya, siapakah 2 sahabat sejati tersebut?
Adam Santosa dikenal sebagai Pemilik Javaretro dan Dr Adrian Suhendra bukan lain seorang Ketua Pimpinan Alumni Dokter Maranatha
Mereka adalah teman sekelas semasa SMA.
Begitulah dua sahabat sejati ini rutin melakukan 'Berbagi Dengan Difabel' sejak 2018 hingga saat ini.
Baca juga: Baksos Javaretro - TNI Dekatkan Masyarakat Papua dengan Prajurit Penjaga Perbatasan
Paling menakjubkan adalah mereka adalah melakukan kegiatan ini tanpa meminta imbalan atau biaya sepeser pun alias semuanya gratis.
Seluruh sumber dana yang dikeluarkan merupakan usaha pribadi yang telah mereka sisihkan agar selalu rutin dan konsisten dalam melakukan kegiatan 'Berbagi Kebahagiaan'.
Terbaru, dua sahabat sejati ini kembali menggelar Berbagi dengan Difabel.
Tempat menggelar Berbagi dengan Difabel Adam-Adrian dilaksanakan di salah satu rumah milik Adam, di Jalan Hercules No 76, Cibogo, Pasteur, Sabtu (16/11/2024) mulai pukul 10.00 hingga selesai.
“Kali ini kami memberikan bantuan untuk penyandang disabilitas di Bandung Raya dan yang hadir 250 orang,” ucap Founder 'Berbagi Dengan Difabel', Petrus Adamsantosa.
Dalam kegian itu juga selain memberikan bantuan penunjang pendidikan juga menyediakan layanan konsultasi kesehatan dan pengobatan gratis, termasuk pemberian vitamin untuk anak-anak.
Baca juga: Baksos Javaretro bersama TNI Terus Dilaksanakan Tanpa Kenal Waktu dan Tak Kenal Lelah
“Jadi selain bantuan perlengkapan sekolah, kami juga sediakan layanan kesehatan bagi penyandang difabel,” kata Adam.
Petrus Adamsantosa mengungkapkan kegiatan sosial ini sebetulya sudah dilakukan sejak 2018.
Namun, karena pandemi Covid-19 maka kegiatan serupa terhenti dan bisa dilakukan kembali menggelar aksi sosial.
Namun sebenarnya kegiatan baksos tidak berhenti total selama pandemi Covid.
Saat itu selama dua tahun pandemi Petrus Adamsantosa masih tetap berbagi dengan warga kurang mampu, bagi mereka yang terisolasi, bahkan bagi difabel yang banyak mengalami putus kerja akibat tidak ada tamu yang datang meminta bantuan jasa mereka untuk memijat.
“Pandemi Covid-19 sempat membatasi kami, Namun setelah pandemi, kami kembali menggelar kegiatan yang sama dalam membantu adik-adik kita penyandang disabilita,” katanya.
DI tempat yang sama, Koordinator Tim Dokter PADMA Maranatha, Adrian Suhendra, mengungkapkan, kolaborasi dengan PADMA merupakan sesuatu yang penting dalam kegiatan sosial tersebut.
"Kami juga memberikan pelayanan cek kesehatan dan pengobatan gratis kepada para difabel dalam kegiatan berbagi ini," ujar Adrian.
Sementara menurut Koordinator Difabel, Restu, sasaran dari kegiatan Berbagi dengan Difabel adalah anak-anak usia sekolah yang notabene adalah perlu perlakuan khusus hingga anak yatim-piatu.
“Kami berharap kegiatan ini bisa membantu adik-adik kita dalam pemenuhan kebutuhan belajar sekaligus pelayanan kesehatan dan bergerak membantu meski dengan keterbatasan,” ujar Restu. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Inilah-sosok-Adam-Adrian.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.