Gejala Penyakit Gondongan dan Cara Pencegahannya, Termasuk Sangat Cepat Menular

Ia mengatakan, saat anak terkena gondongan sangat disarankan untuk beristirahat di rumah atau tidak masuk ke sekolah.

Editor: Ravianto
Istimewa
Ilustrasi penyakit gondongan 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA – Penyakit gondongan dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat. 

Namun gejala berat seperti radang otak sangat jarang terjadi.

Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus pada kelenjar parotis di bawah telinga.

 Kelenjar parotis berfungsi untuk memproduksi air liur.

Gejala gondongan adalah pembengkakan di area pipi dan rahang.

Mayoritas saat anak terkena penyakit dengan nama lain Mumps ini mengalami gejala ringan seperti sulit mengunyah dan berbicara, demam, ada benjolan di leher maupun nyeri di bagian telinga dan kepala hingga kelelahan.

Hal ini disampaikan Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) , Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), yang ditemui di Jakarta, Selasa (19/11/2024)

“Dan jarang penyakit Mumps itu menimbulkan penyakit komplikasi yang berbahaya. Jarang sekali yang bisa menimbulkan misalnya radang otak. Namun memang menularnya cepat,” ungkap dia.

Ia mengatakan, saat anak terkena gondongan sangat disarankan untuk beristirahat di rumah atau tidak masuk ke sekolah.

Kondisi ini untuk mencegah penularan antar satu anak ke anak lainnya.

Gondongan yang disebabkan infeksi virus ini bisa menyebar cepat melalui percikan air liur dari mulut.

Gondongan bisa terjadi pada semua usia, namun risikonya lebih meningkat pada anak usia 2 - 12 tahun.

Penyakit gondongan bisa dicegah.

Salah satunya dengan menjalani vaksin MMR.

Vaksin ini belum masuk dalam program nasional.

Vaksinasi MMR diperuntukan bagi anak pada usia 13 bulan dan booster pada usia 3 – 5 tahun.(*)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved