Dinas ESDM Cianjur Ungkap Analisis Terowongan Misterius yang Ditemukan Warga di Cikalongkulon

Diduga terowongan misterius tersebut saling terhubung dengan tiga sumur yang berjarak masing-masing sekitar 50 meter.

Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Warga di Kampung Sodong RT 02/03, Desa Mekargalih, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur digegerkan dengan terowongan misterius di kedalaman 6 - 8 meter dibawah tanah, Selasa (12/11/2024) 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sebuah lubang menyerupai terowongan misterius ditemukan di Kampung Sodong RT 02/03, Desa Mekargalih, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur.

Terowongan dengan kedalaman 6-8 meter di bawah tanah ini ditemukan ketika warga menggali sumur secara mendiri untuk kebutuhan rumah tangga pada bulan lalu.

Diduga terowongan misterius tersebut saling terhubung dengan tiga sumur yang berjarak masing-masing sekitar 50 meter.

Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Cianjur pun kemudian mulai menganalisis terowongan tersebut.

Koordinator Bidang Pertambangan dan Air Tanah, Cabang Dinas ESDM Wilayah 1 Cianjur, Ahmad Hidayat mengungkapkan, pihaknya sudah mengetahui terkait penemuan lubang yang menyerupai terowongan yang berada di Kecamatan Cikalongkulon.

"Ngecek ke lokasi belum, namun jika di lihat dari video yang beredar, tampak lubang itu rapi, seperti buatan, dan ada genangan air, sehingga kemungkinan itu bekas tambang," ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (19/11/2024).

Selain itu lanjut dia, di wilayah tersebut pernah ada izin eksplorasi tambang batu galene (PbS) untuk bijih timbal (Pb) sampai tahun 2012. Saat itu izin pertambangan mineral logal masih menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Cianjur.

"Informasi sementara, dulu pernah ada izin tambang di sana, itu bekas tambang galena. Tapi kegiatannya masih ekplorasi dan ada penggalian di bawah tanah, kedalamannya tergantung lokasi," ucapnya.

Ia mengungkapkan, eksplorasi tambang galena tersebut akhirnya dihentikan karena kadar galena yang ada di area tersebut rendah.

"Penggalian pun dilakukan secara manual oleh manusia, bukan menggunakan mesin. Untuk memastikan kita akan segera mendatangi lokasi penemuan lubang tersebut," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved