Berita Viral

Cerita Sahat WNI Pemilik Bus Bertuliskan 'Pulang Malu Tak Pulang Rindu', 21 Tahun Merantau ke Jepang

Belakangan ini media sosial tengah ramai memperbincangkan ebuah bus di Jepang yang bertuliskan 'Pulang Malu Tak Pulang Rindu'.

|
Kolase Tribun Jabar(IG Sahat)
Pemilik PO Bus Sahat's Trans, Sahat Situmorang mengaku mengawali bisnisnya itu sejak 2015. 

TRIBUNJABAR.ID - Belakangan ini media sosial tengah ramai memperbincangkan ebuah bus di Jepang yang bertuliskan 'Pulang Malu Tak Pulang Rindu'.

Dalam video yang beredar tanpak bus dengan nama "Sahat's Trans" itu berjalan di jalanan jepang.

Video itu kemudian ramai diperbincangkan hingga tidak sedikit yang penasaran dengan sosok pemilik bus tersebut.

Cerita pemilik Bus Sahat Trans di Jepang

Pemilik PO Bus Sahat's Trans, Sahat Doras Situmorang mengaku mengawali bisnisnya itu sejak 2015.

Sahat melirik bisnis itu setelah terinspirasi oleh kawannya orang Jepang yang mempunyai usaha transportasi dan sering menerima banyak permintaan persewaan dari Indonesia.

Baca juga: Sosok Pemilik Bus di Jepang yang Viral Pakai Stiker Bahasa Indonesia Pulang Malu Tak Pulang Rindu

Kebetulan, disatu kesempatan, Sahat pun diajak ke Indonesia untuk menjadi penerjemah temannya yang akan menghadiri seminar.

Dari acara itu, Sahat mulai berpikir untuk membuat perusahaan jasa transportasi bagi orang Indonesia yang ingin berkunjung ke Jepang.

Kendati demikian, Sahat mulanya mengaku terkendala dengan perizinan bisnis jasa transportasi yang ketat di Jepang.

“Karena izin transportasi di sini susah ya. Di Jepang yang punya lisensi resmi untuk menjalankan bus itu cuma kita,” kata Sahat, dikutip dari Kompas.com.

Tulisan 'Pulang Malu Tak Pulang Rindu'

Lebih lanjut, pada 2015 Sahat pun mengawali bisnis PO Sahat's Trans dengan mobil-mobil kecil.

Usaha penyewaanya pun makin laris dan berkembang hingga ia berhasil membeli armada bus empat tahun kemudian.

Adapun soal tulisan 'pulang malu tak pulang rindu' pada bus, Sahat mengganggap kata-kata itu cocok dengan suasana hati para perantau di Jepang.

“Karena kalau kita orang perantauan, kalau pulang enggak menghasilkan uang banyak malu, tapi kalau enggak pulang, kita juga rindu kampung halaman,” jelas dia. 

Sebuah video menunjukkan lalu lintas jepang dan ada bus yang memakai kutipan stiker berbahasa Indonesia, viral di media sosial.
Sebuah video menunjukkan lalu lintas jepang dan ada bus yang memakai kutipan stiker berbahasa Indonesia, viral di media sosial. (TikTok)
Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved