Kisah Unik Kafani, UMKM Penjual Kain Kafan asal Bandung yang Viral di TikTok

Menariknya, penjual turut mempraktikan secara langsung cara menggunakan kain kafan. 

|
Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Nappisah
CEO Kafani, Yoka, saat ditemui di kediamannya di Arcamanik, Kota Bandung, Rabu (13/11/2024).  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Belakangan ini, TikTok dihebohkan dengan sebuah live yang membahas topik yang tak biasa yakni penjualan kain kafan

Menariknya, penjual turut mempraktikan secara langsung cara menggunakan kain kafan

Siapa sangka, Yoka selaku CEO Kafani awalnya bermaksud untuk memberikan edukasi tentang produk kain kafan, malah mendapatkan respons luar biasa dari netizen. 

Awalnya, Yoka menjelaskan bahwa aksi mengenakan kain kafan dan memeragakan bentuk pocong di live TikTok dilakukan dengan tujuan yang sederhana, untuk memberikan gambaran yang lebih nyata tentang bagaimana produk tersebut digunakan. 

"Sebenarnya awalnya ini ketidaksengajaan, sebenarnya biar lebih menarik dan juga orang bisa melihat lebih nyata, apa namanya, try on-nya seperti apa sih kalau dipakaikan dengan badan seperti itu," ujarnya, saat ditemui di kediamannya di Arcamanik, Rabu (13/11/2024). 

Namun, respons netizen ternyata jauh lebih heboh daripada yang diperkirakan. Tak hanya sekadar penasaran, para penonton pun mengajukan berbagai pertanyaan lucu dan tak terduga, seperti "Kalau pakai kain kafan lompatannya jadi jauh nggak?" sebuah pertanyaan yang membuat Yoka dan karyawannya tertawa. 

Kendati demikian, ia tetap menjawab dengan santai dan mencoba mengedukasi penonton tentang pentingnya menyiapkan kain kafan, sebagai bagian dari persiapan akhir hidup yang seharusnya dipikirkan sejak dini.

Yoka menyebut, bisnis yang digelutinya ini terbilang anyar sejak Maret 2024, dan baru terjun di platform TikTok pada akhir Oktober 2024 kemarin. 

Bahkan, kata dia, live tersebut baru tujuh kali. Namun kini pengikut Kafani di sosial media tembus ratusan ribu. 

Dalam setiap kali live, dia berinteraksi secara maya selama tiga jam. 

"Waktu live sebetulnya tidak tentu, kadang Hari Kamis Malam Jumat pukul 20.00-23.00 WIB. Tapi kemarin juga live Hari Selasa," ujarnya. 

Meski begitu, Yoka berharap produk ini tidak hanya sekadar laris manis, tetapi juga dapat memberikan manfaat edukasi yang lebih besar.

Melalui siaran live yang santai, ia berusaha memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada masyarakat mengenai pentingnya menyiapkan kain kafan sebagai bagian dari ajaran Islam. 

"Pesan yang ingin saya sampaikan adalah, semakin banyak orang yang tahu, semakin tersebar, dan semoga bisa mengamalkan sunah yang terkadang terlewatkan." (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved