Viral Lokal

KAIN KAFAN dan Jualan Ditemani Pocong Hidup Bikin Yoka Viral, Berawal Dari Keresahan Datangnya Ajal

Namun justru keunikan ini membuat Yoko, pemilik sekaligus CEO Kafani di Bandung, benar-benar viral di jagat media sosial.

|
Penulis: Nappisah | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/ Nappisah
Yoka (36), pemilik sekaligus CEO Kafani, sukses berbisnis kain kafan. Bermula saat ia menyadari betul bahwa kematian bisa datang kapan saja 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mungkin hanya sosok pedagang di Kota Bandung satu ini yang memviralkan dagangan berupa kain kafan.

Bahkan saat live TikTok, sang penjual, Yoka (36) rela ditemani "pocong" hidup. 

Namun justru keunikan ini membuat Yoko, pemilik sekaligus CEO Kafani, benar-benar viral di jagat media sosial.

Menarik memang mendalami usaha yang digeluti Yoka.

Yoka mengaku jualan kafan berawal saat ia menyadari bahwa kematian bisa datang kapan saja, dan salah satu kebutuhan yang sering terlupakan dalam proses pengurusan jenazah adalah ketersediaan kain kafan. 

Baca juga: Beberapa Fakta Menarik Timnas Indonesia vs Jepang, Pernah Bantai 7-0, Kini Punya 8 Naturalisasi Baru

"Seringkali kain kafan tidak tersedia di masjid, RT, atau bahkan di rumah masing-masing, apalagi saat malam hari ketika keadaan mendesak," ujar Yoka, Rabu (13/11/2024). 

Hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi Yoka, yang melihat ketidaktahuan banyak orang tentang cara mendapatkan kain kafan dengan mudah dan cepat.

Keterbatasan toko yang menjual kain kafan serta minimnya informasi tentang ketersediaannya di masyarakat mendorong Yoka untuk menghadirkan solusi lewat Kafani, sebuah perusahaan yang menawarkan kain kafan berkualitas dengan sistem pemasaran yang lebih moderen. 

Kafani berusaha mengedukasi masyarakat dan menjembatani kebutuhan akan kain kafan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mudah diakses.

Baca juga: Kisah Unik Kafani, UMKM Penjual Kain Kafan asal Bandung yang Viral di TikTok

Di pasar, kain kafan sering kali dijual dengan berbagai jenis, harga, dan kualitas yang bervariasi. Ia menawarkan kain kafan dengan harga mulai dari Rp300.000 hingga Rp790.000 ribu. 

“Yang membedakannya dengan produk serupa di pasaran, Kafani tidak hanya menawarkan kain kafan dengan bahan yang tebal tetapi juga paket lengkap yang memudahkan keluarga dalam menghadapi proses pemakaman,” ucapnya. 

Dalam setiap paket yang dijual, Kafani menyediakan kain kafan dalam bentuk yang sudah siap pakai, lengkap dengan perlengkapan lainnya yang diperlukan, sehingga memudahkan siapapun yang memerlukannya.

Selain itu, kemasan yang ditawarkan Kafani juga menjadi salah satu daya tarik utama. 

“Dengan desain kemasan yang menarik dan praktis, kain kafan Kafani mudah disimpan dan dibawa, bahkan dalam keadaan darurat sekalipun,” imbuhnya. 

Baca juga: Ini Prediksi Formasi Timnas Indonesia vs Jepang, Mees Hilgers Dipastikan Absen, Siapa Gantinya?

Menurutnya, kemasan yang moderen ini juga menjadi pembeda yang jelas dibandingkan dengan produk sejenis di pasaran, yang cenderung tidak memikirkan aspek kemasan dengan matang.

Yoka biasa memasarkan produk yang dijualnya secara digital di garasi rumahnya, di daerah Arcamanik, Kota Bandung

Ia berjualan melalui sistem pemasaran digital yang mempermudah konsumen dalam mendapatkan informasi dan membeli produk. 

Dengan memanfaatkan platform digital, Kafani bisa menjangkau lebih banyak orang, bahkan di daerah yang sulit dijangkau oleh toko fisik. 

Viral di Medsos

Baru-baru ini, aksi berjualan dengan ciri khas cosplay pocong mendadak viral saat live TikTok. Rupanya ini membawa dampak besar bagi bisnisnya. Penjualan meningkat hingga 50 persen dari biasanya, dan permintaan pun datang dari berbagai daerah, bahkan luar negeri. 

"Pengiriman paling jauh pernah ke Makassar, Singapura, Pontianak, dan Pekanbaru. Setelah viral, mulai banyak permintaan ke Taiwan dan Malaysia," jelasnya. 

Berkat keviralannya tersebut, Yoka diundang datang ke beberapa program di stasiun televisi. 

Ia menegaskan tak sekadar berjualan, berharap bisnis ini bisa berkembang lebih jauh lagi. 

Yoka yang telah terjun di dunia bisnis sejak usia 27 tahun. mengaku tak mudah meniti kesuksesan hingga seperti saat ini. Sebelumnya mencoba peruntungan lewat berjualan mi ayam, es serut dan bisnis F&B lainnya. 

Ke depan, ia berencana untuk memperluas produk dan bahkan membuka usaha makam yang sesuai dengan syariat Islam. 

"Kita ingin punya jualan makam sendiri, usaha yang sesuai dengan sunah," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved