Polisi Dalami Motif Kasus Perundungan di Situraja Sumedang, 4 Gadis Diamankan, 3 Masih di Bawah Umur

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Sumedang masih mendalami motif yang menjadi pemicu kasus perundungan atau bullying di Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang. 

Aksi perundungan menimpa seorang siswi SMP di wilayah Situraja dilakukan oleh sejumlah remaja putri.

Video aksi merekaviral di aplikasi WhatsApp. 

"Masih kita dalami motifnya. Kita masih melakukan pemeriksaan. Perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan," kata Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Maulana Yusuf, saat dihubungi TribunJabar.id, Rabu (10/7/2024) malam. 

Maulana mengatakan, polisi sudah mengamankan empat gadis yang diduga menjadi pelaku perundungan tersebut.

Tiga orang di antaranya masih berusia di bawah umur. 

Baca juga: Kasus Perundungan di Sumedang, Polisi Sudah Amankan Para Pelakunya

"Tiga orang berusia 14 tahun, dan satu orang berusia 24 tahun," katanya. 

Dalam video yang tersebat, terlihat sejumlah remaja perempuan berkumpul di area perkebunan.

Beberapa saat kemudian, dua remaja berbaju hitam dan celana jin terlibat perkelahian.  

Aksi perkelahian itu pun disaksikan remaja lain, hingga akhirnya mereka turut membantu melakukan penganiayaan kepada satu remaja putri yang mengenakan celana jin warna abu-sabu. 

Remaja tersebut terlihat dijambak hingga dipukuli oleh sejumlah remaja.

Baca juga: VIRAL Perundungan Remaja Putri di Sumedang, Korban Dijambak hingga Menjerit Kesakitan

Terlihat beberapa di antara mereka turut membantu menjambak dan memukuli remaja yang mengenakan celana jin abu-abu. 

"Tong maen jambak-jambak atuh an**g. Tong maen rempug atuh an**g, nyeri atuh," kata sebuah suara di dalam video itu.

Arif, seorang warga Situraja, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (9/7/2024) di kebun dekat sebuah vila di wilayah Situraja.

Arief mengatakan, para pelaku dugaan perundungan tersebut sudah diamankan aparat kepolisian. 

"Informasinya para pelaku masih berstatus pelajar SMP," katanya. (*)