Arief Maoshul Affandy Komisi 2 DPRD Jabar Soroti Harga Kapulaga yang Dikeluhan Petani di Pangandaran

Petani kebun di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat hanya bisa mengelus dada saat hasil bertani yang dipanennya tidak sesuai harapan.

Penulis: Padna | Editor: Siti Fatimah
istimewa
Petani kapulaga mengeluhakn harga hasil panen yang anjlok. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Petani kebun di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat hanya bisa mengelus dada saat hasil bertani yang dipanennya tidak sesuai harapan.

Pasalnya, ketika petani kebun panen raya rempah kapol atau kapulaga kondisi harga di bakul malah anjlok.

Tentu, adanya informasi tersebut membuat geram H. Arief Maoshul Affandy anggota DPRD Provinsi Jabar dari fraksi PPP.

Arief yang bertugas di Komisi 2 DPRD Provinsi Jawa Barat mengajak Pemerintah Daerah untuk sama-sama mengatasi turunnya harga kapulaga yang jadi keluhan petani.

Menurutnya, untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan agar harga hasil palawija petani tetap stabil.

"Pertama, menggenjot inovasi pemasaran, sehingga tidak terjadi pengekangan harga yang hanya ditentukan oleh sebagian orang," ujar Arief kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Rabu (6/11/2024) pagi.

H. Arief Maoshul Affandy anggota DPRD Provinsi Jabar dari fraksi PPP
H. Arief Maoshul Affandy anggota DPRD Provinsi Jabar dari fraksi PPP (istimewa)

Kedua, membentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di setiap daerah untuk membantu dan menstabilkan harga hasil palawija petani.

"BUMP jangan sampai membeli hasil panen para petani dengan harga yang rendah. Namun, BUMP harus membelinya dengan harga yang wajar," katanya.

Dengan kondisi petani kapulaga di Kabupaten Pangandaran, Ia mengaku merasa prihatin dan tentunya harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

"Jadikanlah musim panen ini sebagai sukacitanya para petani, jangan sampai mereka gigit jari karena hanya mendapatkan rugi," ucap Arief.

Sebelumnya seorang ibu warga di Kalipucang Kabupaten Pangandaran, Sarmah (45) mengatakan, panen kapulaga ini memang yang dinanti nanti petani kebun di daerahnya.

"Tapi, harganya murah kalau lagi banyak kapulaga," ujar Sarmah saat berbincang bincang dengan Tribun Jabar di halaman rumahnya, Sabtu (2/11/2024) sore.

Untuk kapulaga basah, jika menjual ke bakul sekitar sekarang harganya diangka Rp 12 ribu perkilogram.

Kalau kapulaga yang sudah kering harganya Rp 70 ribu perkilogram.

"Harga kapulaga segitu terhitung murah karena lagi panen. Biasanya, kapulaga basah saja bisa lebih di harga Rp 25 ribu perkilogram. Kalau lagi panen sekarang murah," katanya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved