Pakar Komunikasi Soal Debat Pilkada Kabuapten Indramayu, Nomor 2 dan 3 Paling Disorot

"Program visi misi dipaparkan dengan gimick dan tekstur oleh para calon Bupati, " jelas Firman.

Firman menilai, dalam debat perdana tersebut, paslon Nina Agustina-Tobroni menjelaskan keberlanjutan program Nina Agustina semasa menjadi bupati. 

Firman melihat ada paslon yang membuka debat dengan materi tendensius dan cenderung menyudutkan paslon lain sehingga  pemaparan visi misi hanya disampaikan 30 detik dan terilihat terburu-buru. 

Sedangkan paslon terakhir yang menyampaikan dengan tenang walaupun diserang oleh paslon lain, kata Firman, mampu menyampaikan visi misi secara singkat dan jelas disertai data data keberhasilan selama ini yg telah mendapatkan penghargaan.

"Segmen yang cukup menarik justru ada di segment pertama dan terakhir: segment pertama terlihat Paslon Lucky Hakim menyerang paslon 3 dengan tuduhan negatif dan tendensius kepada paslon 3 selama menjabat bupati, sehingga lupa punya waktu 30 detik utk menyampaikan visi dan misi. Ini membuat publik tidak jelas tentang visi dan misi paslon 2 karena terlalu singkat," kata Firman.

Firman juga melihat ada hal yang menarik di segmen terakhir yang diakhiri dengan closing statement berapi-api berupa kesimpulan disertai pantun Oleh Paslon 1 dan paslon 3, sementara paslon 02 justru menyampaikan visi misi dan terlalu banyak permohonan maaf. (*)