Berita Viral
Viral, Siswa SMP di Bandung 2 Tahun Dibully Teman, Perilakunya Jadi Pemurung, Hati Sang Ibu Hancur
Sebuah video seorang siswa SMP di Bandung diduga jadi korban bully teman sekolahnya selama 2 tahun, viral di media sosial. Sang ibu menangis pilu baru
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Setelah kepergian kedua orangtuanya, keduanya tinggal dan dirawat oleh Uwa-nya (paman/bibi).
Sayangnya kondisi ekonomi Uwanya itu pun mengalami kesulitan.
Untuk bertahan hidup dan menafkahi keponakannya, sang Uwa hanya mengandalkan penghasilan dari jualan cimol dan seblak.
Selain merawat RA dan RI, Uwanya juga merawat anaknya sendiri yang masih kecil.
Sehingga ekonomi memaksa RA dan adiknya tinggal dengan ekonomi seadanya.
Pilunya untuk keperluan sekolah RA dan RI ternyata hanya mampu memakai pakaian seadanya.
Jangankan untuk membeli seragam, untuk membeli pensil dan peralatan lainnya pun susah.
Sehingga R kerap kali meminjam pensil ke temannya.
Karena kondisi itulah pilunya RA ternyata kerap mendapat bullying.
Ia diduga dibully dari teman-temannya dengan ejekan tak pantas.
"Tapi kondisi keluarga uwa yg mengurus sekarang memang tak punya apa apa. Bahkan sekedar perlengkapan sekolah pun tidak selengkap yg lain bahkan bekas, sesekali meminjam pensil, bukan pensil yg ia dapat, tapi ejekan " ga mau minjemin , jijik dll"," ungkap akun Instagram lia_ismi_farissa menceritakan kisah pilu bullying yang dialami RA.
Ternyata kondisi ekonomi dan bullying yang didapatnya membuat luka di hati RA.
Diceritakan akun Instagram lia_ismi_farissa, akibat bullying tersebut, RA mengalami depresi hingga ingin mengakhiri hidup.
Tak hanya sekali dua kali, ternyata RA sudah beberapa kali kedapatan ingin mengakhiri hidup saking depresi yang dialaminya.
“Ia berulang kali bercerita ke Uwa ingin mengakhiri hidupnya karena tak kuat.
Pernah suatu ketika, R ditemukan sedang berada di tengah jalan untuk mengkahiri hidup,” tulis akun Instagram lia_ismi_farissa.
Suatu saat, saat RA ingin mengakhiri hidup di tengah jalan ada seseorang yang melihat dan menyelamatkannya.
Hingga akhirnya kisah pilu RA dan adiknya tersebut sampai ke Yayasan Pandagarut.
Akun Instagram @lia_ismi_farissa mengungkapkan Yayasan Pandagarut
siap membantu kedua anak yatim piatu tersebut.
"Teman teman baik, kami ingin mengajak r*** dan r*** untuk bermain, berharap r*** bisa sedikit bahkan mau bercerita banyak, tadi r*** bilang sebetulnya r*** pengen sekolah," ungkapnya.
Baca juga: Sosok Pelaku Sandera Bocah Perempuan di Jakarta, Terkuak Motif Sekap Korban, Dijerat Pasal Berlapis
Bahkan Yayasan Pandagarut itu membuka donasi untuk membantu RA dan RI.
Kini, Yayasan Pandagarut tengah mencari orangtua asuh untuk RA dan adiknya, sehingga bisa memberikan santunan rutin setiap bulan agar kebutuhan keduanya terpenuhi.
Selain itu, Yayasan Pandagarut juga berusaha membantu ekonomi keluarga Uwa RA dan adiknya untuk kebutuhan sekolah.
"Setelah itu kami juga ingin melengkapi jualan uwa r***, yg berjualan seblak seadanya, semoga kita bisa memberi modal dan mendampingi usaha nya agar bisa lebih baik. Dan juga kami mencari orang tua asuh yg mau memberikan santunan setiap bulannya untuk kebutuhan sekolah mereka," bebernya.
Selain itu, karena mengalami depresi tekanan mental yang dihadapi RA, pihak Yayasan Pandagarut juga akan memberikan perawat psikologis.
Kini, kisah pilu dialami kakak beradik yatim piatu di Garut tersebut viral dan menuai sorotan dari warganet.
Tak sedikit warganet yang prihatin atas nasib pilu yang menimpa kedua anak yatim piatu tersebut.
Sejumlah warganet ramai ingin mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan.
Mulai dari sumbangan peralatan sekolah hingga pakaian layak untuk RA dan adiknya.
Ada juga warganet yang memberikan pendidikan gratis hingga SMA untuk keduanya.
Warganet juga menyemangati RA dan adiknya agar tetap semangat menjalani hidup.
Sebagian warganet menyarankan agar RA segera ditangani dan dibawa ke psikolog.
Baca juga: Viral Sosok Fernando, Bocah Bermata Biru di Madiun Disamakan dengan Gojo Satoru, Sempat Takut Buta
Berikut beragam komentar warganet.
“Assalamualaikum admin, bisa agendakan untuk bisa bertemu dengan keluarga besar adek nya, ibu saya ingin memberikan sedikit untuk kelangsungan sekolahnya sampai lulus SMA mohon di konfirmasi ya kak trimakasih”
“Tetep kuat ya aa.. Aa dan adek2 nya kelas brp? Sy pedagan ATK.. mau kirim bbrp buku dan perlengkapan sekolah boleh gak? Klo boleh minta alamatnya kirim kmn.”
“Dek raka harus baca komen ini ya. Kamu harus tetap hidup ya karna kamu berharga dimata Tuhan de. Bukan kebetulan kamu dipertemukn sama mbak ini, ini bukti kalau Tuhan sayang sm raka riki. Pertolongan Tuhan ga pernah terlambat de bahkan air matamu Tuhan perhitungkan setiap hari hasilnya Tuhan gantikan air matamu itu dengan apa yg kamu tidak sangka. Mbak nya trimakasih ya sudah memiliki hati yg seperti ini:
“Yaa allah kalo udah ada keinginan untuk itu sebaiknya dibawa jga ke medis yaa bu biar mental anaknya ga semakin down, coba laporan juga ke faskes terdekat, sehat2 yaa nak yaa allah”
“Harus dikawal terus mungkin mentalnya sudah kena,” tulis beragam komentar warganet.
Kontak Bantuan
Depresi bisa dialami siapa pun. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup karena Anda tidak sendiri.
Layanan konseling dapat menjadi pilihan untuk meringankan keresahan yang Anda alami.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau layanan konseling lainnya, Anda dapat mengakses situs Into the Light Indonesia berikut https://www.intothelightid.org
Nasib Rosdewi, Driver Ojol Jadi Pemulung di Jambi, Kecewa Diputus Mitra Meski Sudah Berdamai |
![]() |
---|
Sosok Enggar, Siswa SMK di Kediri yang Viral Diberi Sepatu oleh Teman Sekelas, Dikenal Periang |
![]() |
---|
Pengakuan Alvino Pemilik Porsche Maafkan Sopir Truk setelah Mobilnya Diserempet, Rugi Rp120 Juta |
![]() |
---|
Viral Kisah Penghulu Ahad Nekat Berenang Seberangi Sungai Demi Nikahkan Warga, Dipuji Kemenag |
![]() |
---|
Pernikahan Beda Usia 46 Tahun di Bengkulu Bikin Heboh, Berawal dari Perkenalan Singkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.