Pilwalkot Cirebon

Ditantang Soal Efektivitas Anggaran, Cawawalkot Cirebon Suhendrik: Seragam Gratis Akan Kami Wujudkan

Debat publik perdana Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cirebon pada Rabu lalu memunculkan berbagai wacana menarik.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati-Suhendrik 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Debat publik perdana Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cirebon pada Rabu lalu memunculkan berbagai wacana menarik, salah satunya terkait program seragam gratis yang diusung oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Eti Herawati-Suhendrik.

Program ini menjadi sorotan dan mendapat kritik dari paslon nomor urut 1.

Calon Wakil Wali Kota Cirebon, Suhendrik menanggapi kritik tersebut dengan tegas.

Ia menyatakan, bahwa program seragam gratis ini adalah salah satu dari 21 program unggulan paslon ‘Beres’ (Bersama Eti Herawati Suhendrik) yang bertujuan membantu masyarakat secara luas.

Menurutnya, anggaran akan dialokasikan secara tepat sasaran demi mengurangi beban ekonomi keluarga.

“Jangan meremehkan program seragam gratis ini. Kami, paslon nomor urut 2, punya komitmen untuk membantu masyarakat melalui anggaran yang tepat sasaran,” ujar Suhendrik, yang juga merupakan kandidat Doktor Ilmu Politik dari Universitas Padjadjaran, Jumat (1/11/2024).

Suhendrik menambahkan, bahwa bantuan seragam sekolah ini dapat membantu orang tua, khususnya dalam menghindarkan mereka dari potensi masalah ekonomi yang bisa memicu hal-hal negatif.

“Jangan sampai warga Cirebon harus melakukan tindakan kriminal hanya karena memikirkan cara untuk membeli seragam sekolah anaknya,” ucapnya.

Sementara itu, Eti Herawati, Calon Wali Kota dari paslon nomor urut 2, menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan perencanaan anggaran untuk merealisasikan program tersebut.

Ia juga menyampaikan bahwa paslon ‘Beres’ akan berupaya menyusun regulasi yang mendukung implementasi seragam gratis, sebagaimana telah diterapkan di beberapa daerah lain.

“Untuk siswa baru SD dan SMP di Kota Cirebon, kami berkomitmen meringankan beban orang tua."

"Kami sudah menghitung kebutuhan anggarannya dan akan mencari alokasi yang sesuai. Insyaallah, program seragam gratis bisa terwujud,” jelas Eti.

Di sisi lain, paslon nomor urut 1, Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati, memberikan pandangan berbeda.

Menurut mereka, prioritas utama seharusnya diberikan pada peningkatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari APBD Kota Cirebon untuk menunjang pendidikan gratis.

"Saat ini, dana BOS dari daerah masih minim, hanya Rp 130 ribu per anak per tahun."

"Kami berharap anggaran ini bisa ditingkatkan minimal menjadi Rp 500 ribu," kata Dani.

Dani menekankan, bahwa dengan peningkatan BOS, beban orang tua akan berkurang tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan dan diharapkan tidak akan ada lagi pungutan di sekolah ataupun kasus ijazah yang tertahan.

“Untuk bantuan seragam, kami akan fokus pada masyarakat kurang mampu melalui program beasiswa rawan DO (drop out),” ujarnya.

Dani juga mengingatkan bahwa biaya seragam untuk 51 ribu siswa akan membebani APBD, terutama di situasi ekonomi pascapandemi.

“Yang terpenting adalah memastikan tidak ada pungutan lagi di sekolah, sementara kebutuhan dasar lain bisa dipenuhi melalui program yang lebih tepat sasaran,” ucap Calon Wali Kota Cirebon yang berpasangan dengan Fitria Pamungkaswati ini. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved