Pilkada Pangandaran

Warga Pangandaran Nilai Debat Publik Tidak Efektif, Tak Punya Saluran Televisi yang Siarkan Langsung

Agus Kumbang (43) satu warga asal Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, merasak kesulitan mengakses atau melihat debat.

Penulis: Padna | Editor: Giri
Istimewa
Dua pasangan calon Pilkada Pangandaran 2024 menjalani debat publik pada Rabu (30/10/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Agus Kumbang (43) satu warga asal Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, merasak kesulitan mengakses atau melihat debat jelang Pilkada Pangandaran 2024.

Debat itu digelar KPU Pangandaran di satu hotel yang terletak di Kawasan Wisata Pantai Pangandaran, Rabu (30/10/2024), pukul 13.00 WIB.

Debat dua pasangan calon itu disiarkan secara langsung di satu televisi swasta.

Meski begitu, Agus menilai, debat perdana ini tidak akan efektif karena bakal tidak tersampaikan kepada masyarakat di Kabupaten Pangandaran.

Pasalnya, tidak semua masyarakat bisa menerima jangkauan siaran televisi yang menyiarkan langsung.

"Saya tahu hari ini ada debat publik, tapi saya sama sekali di televisi tidak pernah melihat ada saluran TV itu," ujar Agus melalui WhatsApp, Rabu siang.

Makanya, Ia menganggap debat publik iniĀ  tidak diketahui banyak orang, khususnya di Pangandaran.

Baca juga: Debat Paslon Perdana di Pilkada Pangandaran 2024 Hari Ini, Ini Jadwal, Lokasi, dan Temanya

"Padahal, kan yang mau milih paslon orang Pangandaran, bukan dari luar. Jadi, debat yang dilakukan KPU Pangandaran ini tidak efektif lah," katanya.

Hal senada disampaikan Andriansyah (45), warga di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Baca juga: Jelang Pilkada 2024, Doa Bersama Digelar di Polrestabes Bandung, Kapolrestabes: Agar Aman

"Saya bingung gimana akses melihat TV yang menyiarkan debat calon bupati ini. Karena, di saya enggak ada saluran TV-nya," ucapnya.

Idealnya, kata dia, KPU Pangandaran menggunakan televisi yang biasa diakses masyarakat di Kabupaten Pangandaran.

"Apa mungkin enggak cukup anggarannya. Sebenarnya, berapa sih anggarannya itu? Kenapa tidak sekalian menggunakan TV yang umum diakses masyarakat," kata Andriansyah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved