Tangani Sampah dari Hulu, Yena Masoem Ajak Warga Kota Bandung Pilah Sampah dari Rumah

TRIBUNJABAR.ID - Calon Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 4, Yena Iskandar Masoem, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menangani masalah sa

Istimewa
Tangani Sampah dari Hulu, Yena Masoem Ajak Warga Kota Bandung Pilah Sampah dari Rumah 

TRIBUNJABAR.ID - Calon Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 4, Yena Iskandar Masoem, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menangani masalah sampah yang kian mendesak di Kota Bandung.

Menurut Yena, langkah awal yang bisa dilakukan adalah memilah sampah langsung dari rumah, memisahkan antara sampah organik dan anorganik.

"Penanganan sampah tidak bisa dimulai hanya dari hilir. Kita perlu bergerak dari hulu, yakni dengan memilah sampah dari rumah tangga. Dengan begitu, masalah sampah bisa berkurang secara signifikan, baik dari segi volume maupun dampak kesehatan dan lingkungan," ujarnya.

Yena menegaskan bahwa pemilahan sampah dari rumah akan berdampak besar bagi kebersihan lingkungan. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik bisa lebih mudah didaur ulang.

Selain itu, cara ini juga akan mengurangi beban pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang kini semakin penuh. Langkah ini diharapkan bisa menjadi upaya bersama untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di Kota Bandung.

Yena juga mengapresiasi beberapa daerah di Kota Bandung yang sudah bisa mengelola sampah secara mandiri. Di antaranya, warga RW 3, Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari.

“RW ini harus menjadi percontohan bagi RW-RW lainnya dalam mengelola sampah mandiri,” katanya.

Sementara itu, pasangan Yena di Pilwalkot Bandung, Arfi Rafnialdi sebelumnya juga mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan pengelolaan sampah di Kota Bandung adalah memastikan pemilahan dilakukan di sumbernya, yakni rumah-rumah warga.

“Nantinya, sampah juga harus diangkut secara terpisah, organik dan anorganik. Ini akan memudahkan proses pengolahan berikutnya. Para RT dan RW diharapkan bisa terus mengedukasi warga tentang pentingnya pemilahan sampah dari rumah,” kata Arfi.

Ia mengusulkan sistem pengangkutan yang terjadwal untuk memisahkan sampah organik dan anorganik.

"Misalnya Senin, Rabu, dan Jumat untuk mengangkut sampah organik, sisanya untuk anorganik. Dengan cara ini, pemilahan sampah bisa lebih optimal dan efektif," kata Arfi.

Arfi juga menyebutkan bahwa untuk mengedukasi warga agar punya kesadaran dalam memilah sampah, pihaknya akan berkoordinasi dengan para ketua RW setempat.

“Tentunya akan ada anggaran bagi setiap RW untuk membangun wilayahnya, termasuk dalam mengelola sampah. Komitmen kami Rp150 juta/RW per tahun,” ujarnya.*

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved