Pilkada Jabar 2024

Diberi Iket hingga Tas Rotan, Paslon Jabar Bahagia dapat Dukungan dari Komunitas Masyarakat Adat

dukungan mengalir dari Komunitas Masyarakat Adat, Pelaku Kebudayaan, Pelaku Ketahanan Pangan, dan Pemerhati Lingkungan di Jawa Barat

Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
istimewa
Diberi Iket hingga Tas Rotan, Paslon Jabar Bahagia dapat Dukungan dari Komunitas Masyarakat Adat 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dukungan terus mengalir bagi Pasangan Jabar Bahagia di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024. 

Kali ini, dukungan mengalir dari Komunitas Masyarakat Adat, Pelaku Kebudayaan, Pelaku Ketahanan Pangan, dan Pemerhati Lingkungan di Jawa Barat untuk Calon Gubernur Jawa Barat - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, KH Acep Adang Ruhiyat - Gitalis Dwi Natarina di Pasir Impun, Kabupaten Bandung, Selasa (29/10/2024). 

Kedatangan Paslon Jabar Bahagia ini disambut hangat dengan tembang Sunda yang dilantunkan.

Pada momentum tersebut, Cagub KH Acep Adang Ruhiyat dan Teh Gita diberi pakaian berupa pangsi, iket, kain, dan tas berbahan rotan. 

Calon Gubernur Jawa Barat, KH Acep Adang Ruhiyat mengatakan, pakaian hingga aksesoris yang diberikan mengandung nilai bermakna. 

“Diberi baju bentuk ciri khas Adat Sunda, ada juga ini diberi iket simbolis mengikat calon Gubernur dengan masyarakat Jawa Barat untuk mengikat kebersamaan, terakhir ada kantong simbolisnya untuk menampung aspirasi.” 

“Saya mendapatkan kehormatan yang luar biasa, di sini menyejukkan, nyaman. Saya berterima kasih atas pengakuan sekaligus menjadi warga kehormatan,” ujarnya, Selasa (29/10/2024). 

Hematnya, deklarasi tersebut melengkapi dukungan yang sudah dilaksanakan. 

“Kita sudah deklarasi buruh, nelayan. Jadi hari ini ada dari komunitas, masyarakat adat, pegiat lingkungan. Sehingga memperkuat posisi sekaligus memperkuat keyakinan kami untuk memenangkan kontestasi di Pemilihan Gubernur yang akan datang,” ujarnya.

Dia menuturkan, bila terpilih jadi Gubernur Jawa Barat akan menjadi bapak untuk muntuk semua masyarakat Jabar. 

“Kita akan perhatikan aspek pendidikan, kesehatan, daya beli masyarakat, insfratuktur, nelayan termasuk dengan komunitas. Nah, ini menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan untuk memajukan, membahagiakan masyarakat Jawa Barat,” tegasnya. 

Sementara itu, Calon Gubernur Jawa Barat, Gitalis Dwi Natarina menambahkan dukungan untuk Paslon Jabar Bahagia datang dari berbagai unsur. 

“Termasuk dari para seniman di Jabar, sudah Teh Gita jalankan dan komunikasikan, mereka mendukung. InsyaAllah bukan hanya seniman, ketika Teh Gita berkunjung ada yang sudah deklarasikan,” ungkapnya. 

Wanita kelahiran Garut tersebut menyebut latar belakang keduanya dari lingkungan pondok turut mendapat animo positif dari pesantren-pesantren, para santri di Jawa Barat. 

“Pak Acep latar belakangnya kiyai, dari pesantren sangat mendukung. Dukungan lain datan dari perempuan Jawa Barat, ada dari Ibu Nyai di Cirebon, para singgle Mom yang mendukung. Jadi Insyallah Teh Gita bukan hanya para seniman, tapi untuk semua masyarakat Jabar,” katanya. 

Tak hanya itu, Teh Gita membidik lumbung suara dari milenial dan Gen Z yang selama ini jarang disentuh. 

“Ada program Ngarumpi bareng milenial mendengarkan aspirasi, keluhan jadi Insyallah akan menjadi fokus kita dan Alhamdulillah pergerakan kita disupport oleh banyak pihak,” tuturnya. 

Perwakilan dari Komunitas Masyarakat Adat, Eka Santosa, menegaskan pihaknya optimis mengantarkan Paslon Jabar Bahagia menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. 

“Kita optimis, dan tadi disampaikan PKB sudah punya bekal suara. Kami siap dari komunitas adat, pelaku ketahanan pangan, pegiat lingkungan, pemberdayaan perempuan dihitung kurang lebih 3 juta suara,” ujarnya. 

Dia menyebut, penyambutan yang dihelat untuk kedatangan Paslon Jabar Bahagia kental dengan adat dan kebudayaan Sunda sebagai bentuk identitas dan aset bangsa. 

“Ini sebagai aset bangsa, yang selama ini belum mendapat proteksi dari pemerintah Provinsi Jabar, salah satu fenomena khusus. Seusia dengan lambang Jabar ‘Gemah, Ripah, Repeh, Rapih’ di sini ada kolaborasi kekuatan ulama dan budaya. Komitmennya untuk menjadi mitra prioritas,” kata Eka. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved