TERUNGKAP Penyebab 18 Buaya yang Dievakuasi dari Cianjur Mati, Sebelumnya Diseret dengan Alat Berat

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah I Bogor menyebutkan 18 ekor buaya yang mati saat proses evakuasi dari lokasi penangkaran di Cianjur diakibatkan cuaca panas dan stres.

Kepala Bidang Konservasi BBKSDA Wilayah I Bogor, Diah Qurani Kristina, mengatakan, pihaknya sudah berkonsutasi dengan dokter hewan terkait investigasi 18 ekor buaya yang mati itu.

"Hasilnya, 18 ekor buaya itu mati karena stres dan suhu yang cukup panas," kata Diah saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (25/10/2024).

Belasan ekor buaya tersebut stres karena ditarik dengan tali saat proses evakuasi dari kolam penangkaran di Cianjur.

Selain itu juga diseret menggunakan alat berat, lalu dimasukkan ke dalam kandang angkut.

Baca juga: BBKSDA Wilayah I Bogor Bantah Petugasnya Meninggal karena Kelelahan Evakuasi Buaya di Cianjur

"Selain itu 18 ekor buaya yang mati itu juga karena faktor cuaca yang cukup panas. Kemungkinan buaya-buaya itu saat berada di lokasi pengkaran jarang berjemur, sehingga tak tahan dengan cuaca panas," ucapnya.

Diah menyebutkan, 12 buaya mati di lokasi penangkaraan saat proses evakuasi. Enam ekor lainnya mati di penangkaran Cikananga, Sukabumi.

"Saat ini proses evakuasi puluhan buaya di lokasi penangkaran Cianjur telah selesai. Total seluruhnya ada sebanyak 70 ekor buaya, 36 ekor di antaranya di evakuasi ke penangkaran di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, 16 di Cikananga, Sukabumi, dan 18 ekor lainnya mati," ucapnya.

Baca juga: UPDATE Buaya Penangkaran Cianjur Lepas, dari 64 Ekor Buaya yang Dievekasi, 17 di Antaranya Mati

Dia mengatakan, 36 ekor buaya yang dikirim ke Ogan Ilir sudah tiba pada Sabtu (19/10/2024) lalu.

"Buaya itu kini kan ditangani petugas di sana, jadi saya tidak tahu. Sedangkan 16 ekor buaya yang berada di Cikananga, Sukabumi, sudah berada di kolam dan kondisinya sehat, serta masih dalam pemantauan petugas," kata dia. (*)