Guru Supriyani Tolak Ajakan Damai Orangtua Murid yang Polisi, Sempat Diminta Uang Damai Rp 50 Juta

Informasi tersebut berdasarkan video yang beredar di media sosial grup WhatsApp Messenger, pada Selasa (22/10/2024).

Editor: Ravianto
(kompas.id)
Supriyani (37), guru honorer SDN 4 Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, saat dimintai keterangan di kejaksaan. Dia dilaporkan memukul murid oleh orang tua siswa hingga ditetapkan tersangka dan ditahan. Ia tidak pernah mengakui adanya pemukulan tersebut. 

Setelah keluar dari lapas, Supriyani pun mengungkap kejanggalan-kejanggalan kasus yang dia alami.

Termasuk, mengenai dugaan adanya permintaan uang damai Rp50 juta.

Belakangan, Supriyani mengungkap bahwa uang damai tersebut diminta keluarga korban melalui kepala desa saat mediasi.

"Pak desa yang tadinya menawarkan ke orang tua murid tapi orang tuanya tidak mau kalau di bawah Rp50 juta, dia minta siapnya Rp50 juta," ungkap Supriyani, Selasa, dikutip dari TribunnewsSultra.

Dirinya tidak menyangka akan terlibat kasus dugaan penganiayaan. Terlebih, Supriyani dikenal baik dengan orang tua murid tersebut.

"Memang tidak ada hubungan keluarga, tapi saya baru kenal dengan orang tua siswa ini," ujar Supriyani.

Pengakuan Aipda Wibowo Hasyim

Sementara itu, Aipda Wibowo Hasyim sempat buka suara mengenai adanya dugaan uang damai tersebut.

Dia membantah bahwa pihaknya pernah meminta uang damai Rp50 juta kepada Supriyani.

"Kalau terkait permintaan uang yang besarannya seperti itu pak (Rp50 juta) tidak pernah kami meminta," kata Aipda Wibowo Hasyim, Selasa, dikutip dari TribunnewsSultra.

"Sekali lagi kami sampaikan kami tidak pernah meminta," ujarnya lagi.

Aipda Wibowo Hasyim menjelaskan, dalam upaya mediasi yang dilakukan, Supriyani pertama kali datang bersama kepala sekolah dan mengakui perbuatannya.

 Supriyani (37), guru honorer SDN 4 Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, saat dimintai keterangan di kejaksaan. Dia dilaporkan memukul murid oleh orang tua siswa hingga ditetapkan tersangka dan ditahan. Ia tidak pernah mengakui adanya pemukulan tersebut. ((kompas.id))
"Kami sampaikan bahwa beri kami waktu untuk untuk mendiskusikan ini beri istri saya waktu untuk berfikir," jelasnya.

"Begitu pula saat mediasi kedua yang didampingi Kepala Desa Wonua Raya, jawaban masih sama," ujarnya.

Sumber: TribunnewsSultra.com

Sumber: Tribun sultra
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved