Pilkada Jabar
Dedi Mulyadi Bicara Soal Revolusi Dibidang Kesehatan saat Bertemu Perawat Se- Jabar
kata dia, kebahagiaan perawat mendapatkan honor yang besar di atas kebahagiaan masyarakatnya yang sehat.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Calon Gubernur Jabar nomor urut empat, Dedi Mulyadi bicara soal revolusi dibidang kesehatan, saat bertemu perawat se-Jabar, di Purwakarta, Jumat (18/10/2024).
Dalam pertemuan itu, mantan Bupati Purwakarta yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini, prihatin dengan profesi perawat dan kondisi kesehatan di Jabar.
Menurutnya, honorarium perawat ke depan akan disesuaikan dengan jumlah masyarakat yang sehat disetiap desa di Jabar, bukan berbanding dengan orang sakit.
"Ada standarisasi nya, perawat menjadi tenaga pendamping kesehatan desa. Honornya itu berdasarkan hasil riset orang yang sehat, jadi semakin tinggi jumlah orang sehat, maka semakin tinggi jumlah tunjangan untuk tenaga pendamping kesehatan," ujar KDM
Jadi, kata dia, kebahagiaan perawat mendapatkan honor yang besar di atas kebahagiaan masyarakatnya yang sehat.
"Hari ini, orang kaya di atas penderitaan. Banyak uangnya dari orang dioperasi, yang dioperasinya menjual kebun," ucapnya.
Selain itu, ke depan seluruh warga Jabar wajib melakukan uji lab, untuk mengetahui apa saja penyakit yang dideritanya.
"Hasil lab itu nanti masuk dalam sistem data dan kualifikasi penyakit, kemudian dari perawat memberikan penjelasan kepada warga di setiap desa," katanya.
"Sehingga orang bisa melakukan pencegahan secara dini, dan sekarang rakyat kita harus dibangun kesadaran itu," tambahnya.
Kemudian, kata KDM, ruang kesehatannya juga harus lengkap sejak ditingkat kecamatan, agar mobilisasi orang saat berobat tidak bertumpuk di kota.
"Jadi, walaupun kecil, harus lengkap. Nanti pada level penyakit tertentu, di tingkat Kabupaten dan harus diperkuat, kalau tidak kuat juga baru ke tingkat Provinsi, sehingga kalau ada kualifikasinya tidak akan berkumpul di satu tempat, lihat Hasan Sadikin, se-Jabar berobat ke Hasan Sadikin semua," katanya.
Gagasan itu, disebut KDM sebagai revolusi di bidang kesehatan yang akan lakukan, jika terpilih sebagai Gubernur Jabar di Pilkada serentak 2024.
"Jadi, semuanya didasarkan pada kesadaran kolektif bagi kita, persoalan kesehatan masyarakat itu adalah persoalan mendasar dan persoalan mendasar dalam kesehatan itu bukan banyaknya obat, canggihnya alat kesehatan atau besarannya rumah sakit, tapi paling mendasar adalah mengubah pola hidup manusia dan bisa didiagnosa ancaman penyakitnya ke depan mana kala pemerintah sudah bisa melayani, seluruh kebutuhan warganya," katanya.
Fenomena Artis Ikut Pilkada di Jawa Barat, Begini Analisis Pengamat Politik Unpar |
![]() |
---|
Di Hadapan Ribuan Kader PKB, Gita Ingin Jadikan Indramayu Lumbung Suara Paslon Jabar Bahagia |
![]() |
---|
Cawagub Jabar Gita Dwi Natarina Ajak Ibu-Ibu Cimindi Cimahi Botram |
![]() |
---|
Kakang Prabu Temui Ahmad Syaikhu, Sampaikan Pentingnya Nilai Budaya |
![]() |
---|
Erwan Setiawan Sesalkan Masjid Al Jabbar Cikembar Tak Terawat padahal Habiskan Puluhan Miliar Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.