Kakang Prabu Temui Ahmad Syaikhu, Sampaikan Pentingnya Nilai Budaya

 
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Setelah memberikan gelar Budayawan Sunda kepada Ilham Habibie, Ramlan Samsuri atau biasa akrab Kakang Prabu bersilatuhrami dengan Ahmad Syaikhu.

Kakang Prabu yang merupakan bagian dari Dinasti Kaluhuran Galuh Pakuan Padjadjaran (KGPP) itu bertemu dengan Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Ahmad Syaikhu di DPP PKS di Jakarta pada Senin (7/10/2024).

Dalam pertemuan tersebut Kakang Prabu menyampaikan dukungan Dinasti KGPP untuk pasangan Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie (ASIH) pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024.

"KGPP menilai Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie merupakan dua sosok yang dapat menyelaraskan nilai-nilai agama dan budaya di Jawa Barat," kata Kakang Prabu kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Rabu (9/10/2024).

Ia menyebutkan, KGPP dan ASIH memiliki pemikiran yang sama untuk mempersatukan kaum budaya dan agama.

"KGPP juga ingin meluruskan bahwa Siliwangi jauh dari bid'ah dan musyrik. Adapun tata cara ritual yang dilaksanakan tak lebih sebagai bentuk menghormati alam," ujar Kakang Prabu.

"Dalam pertemuan tersebut, saya juga menyampaikan agar pemahaman maupun pemikiran Ahmad Syaikhu bisa tersampaikan kepada seluruh warga Jawa Barat," tambahnya.

Dengan demikian, lanjut Kakang Prabu, seluruh warga Jawa Barat bisa guyub atau bersama-sama mewujudkan kesejahteraan.

"Jangan ada lagi pengkotak-kotakan, melainkan saling bersatu dan menjunjung nilai-nilai asah, asih, asuh," kata Kakang Prabu.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sejatinya meliputi habluminallah atau hubungan manusia dengan Allah SWT dan habluminannas atau hubungan antarsesama manusia.

"Habluminallah terkandung di sila pertama, sedangkan sisanya, empat sila, merupakan habluminannas. Artinya, akan baik habluminallah bila habluminannas-nya juga baik pun sebaliknya," ujar Kakang Prabu.

Kakang Prabu juga menyebutkan, KGPP bersama ASIH sepakat untuk secara bersama-sama menegakkan panji Islam di Jawa Barat tanpa melupakan leluhur.

"Ahmad Syaikhu juga sangat memahami Jawa Barat itu heterogen, bahkan bisa disebut miniaturnya Indonesia. Karena itu pula KGPP menjatuhkan dukungan untuk ASIH," ucapnya.(*)