Warga Antusias Sambut Upacara Adat Nyangku di Panjalu, Area Lapangan Borosngora Penuh Sesak

Upacara Adat Nyangku atau pembersihan benda-benda pusaka peninggalan leluhur itu rutin dilakukan setiap tahunnya.

TribunPriangan.com/Ai Sani Nuraini
Upacara Adat Nyangku atau pembersihan benda-benda pusaka peninggalan leluhur itu rutin dilakukan setiap tahunnya yang digelar di Lapangan Borosngora, Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Senin (30/9/2024). 

Puncak acara Nyangku ditandai dengan pencucian pedang, yang berlangsung pada hari pelaksanaan. 

Namun pada hari ini dikarenakan masih ada waktu, Selain pedang, benda pusaka lain seperti Stik Komando, pedang emas, keris emas, dan keris Niscala Wastu Kencana, simbol kebesaran Pajajaran, juga turut dibersihkan.

Ritual pencucian ini dilakukan tepat sebelum azan zuhur, sebagai batas waktu pelaksanaan wajib. 

"Sementara untuk pusaka lainnya akan dicuci pada hari Selasa besok," tambahnya.

Proses Nyangku diawali dengan arak-arakan pusaka dari Bumi Alit, kemudian dilakukan ziarah di tengah danau sebelum akhirnya dibawa ke Lapang Borosngora untuk dijamas, atau dicuci. 

Tradisi ini tidak hanya berlangsung pada hari puncak, tetapi sudah dimulai tiga bulan sebelumnya dengan pengumpulan air tirta Kahuripan dari 52 mata air karomah, diantaranya, 11 mata air berasal dari Gunung Salak, yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual.

Agus menegaskan bahwa makna utama Nyangku adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada leluhur, khususnya Prabu Boros Ngora, yang telah berjasa dalam menyebarkan ajaran Islam.

"Dengan merawat dan menghormati peninggalan-peninggalannya, kita berterima kasih kepada leluhur yang telah memberikan warisan tak ternilai," katanya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved