Rumah Deret Tamansari yang Sempat Mangkrak Bisa Dihuni Ratusan KK Mulai Oktober 2024

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rumah Deret Tamansari, Kota Bandung, yang pembangunannya sempat mangkrak dipastikan bisa dihuni sejumlah kepala keluarga (KK) secara bertahap pada Oktober 2024.

Proyek pembangunan rumah deret di Tamansari ini memakan waktu yang lebih lama dari proyeksi. Semula, rumah deret itu ditargetkan bisa dihuni oleh masyarakat mulai 2022.

Selain itu, pembangunan Rumah Deret Tamansari pun sempat mengalami kendala saat ada sekelompok warga yang menolak direlokasi ketika proses pembangunannya dilaksanakan.

"Secara bertahap mulai Oktober sampai seterusnya (bisa dihuni), ini kami akan coba sesuaikan," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi, Senin (30/9/2024).

Ia mengatakan, sepanjang Oktober, November, dan Desember 2024, proyek pembangunan Rumah Deret  Tamansari tersebut akan diselesaikan secara bertahap dan diprediksi terisi penuh menjelang akhir 2024.

Baca juga: Pembangunan Rumah Deret Tamansari Bandung Sudah 80 Persen, Oktober 2023 Ditargetkan Dihuni 190 KK

Selama tiga bulan ke depan, kata dia, ada ratusan KK yang bakal mengisi Rumah Deret Tamansari itu dengan jumlahnya sekitar 190-an KK. Pengisian ditarget selesai tahun ini.

"Intinya, secara rencana pemerintah kota, itu akan kami mulai proses pemindahan bertahap," katanya.

Pihaknya tengah mengurus daftar warga yang didahulukan mengisi rumah deret tersebut karena terkait hal itu perlu proses dan ada SOP yang harus dilakukan.

"Sekarang lagi disusun, tapi insyaallah dalam Oktober ini bertahap akan dilakukan proses bertahap pemindahan ke rumah susun 18," ucap Rizki.

Baca juga: Rumah Deret Tamansari Bandung yang Dulu Gaduh Ditolak Warga Kini Sudah Rampung

Sedangkan untuk persyaratannya, kata dia, masih sama seperti rusunawa. Tetapi yang pasti bakal ada beberapa penyesuaian terkait calon penghuni rumah deret di Tamansari.

"Ada beberapa penyesuaian yang harus nanti kita inginkan kepada pembuat kebijakan utamanya. Ini sedang kita siapkan semua mulai dari SK dan segala macam," ujarnya. (*)