Berita Viral

Kisah Karyawati Tak Diizinkan Pulang Atasan saat Anak Kejang hingga Meninggal: Sakitnya Bukan Main

Sebuah unggahan kisah pilu karyawati tak diizinkan pulang atasan saat anak sakit hingga meninggal dunia, merasa sakit hati, warganet ikut geram

Editor: Hilda Rubiah
mStar
Ilustrasi - Kisah Karyawati Tak Diizinkan Pulang Atasan saat Anak Kejang hingga Meninggal: Sakitnya Bukan Main 

Selain menampar diri sendiri, kekerasan fisik lain yang pernah dialami CS yakni naik turun tangga hingga 45 kali.

"Selain nampar ada hukuman fisik lain, aku suruh lari naik turun tangga itu lima lantai, dalam satu malam itu aku pernah sampai 45 kali berturut-turut," ungkap dia.

Mengenai alasan atasannya itu kerap melakukan kekerasan, CS pun tidak mengetahui pasti.

"Seingat aku sih dia enggak marah ya. Dia kayak benar-benar tanpa alasan aja pengin menyiksa aku," ucap CS.

Baca juga: Kisah Pilu Abah Edi Jual Lemari Keliling Sudah 10 Hari Tak Laku, Tak Dapat Uang Utang ke Tetangga

Menurut CS, C tak segan menyebut dirinya sendiri sebagai sosok yang sadis di hadapan banyak orang. 

Bahkan, atasan CS terang-terangan menyatakan kerap melakukan perundungan.

CS sendiri mengaku sudah mengajukan resign berkali-kali, namun pengunduran diri itu selalu ditolak atasannya. 

"Itu September 2022 (mengajukan pengunduran diri)," kata CS.

Salah satu kejadian yang mendorong CS mengajukan pengunduran diri adalah ketika dia diminta melakukan perjalanan bisnis ke Kanada.

Saat itu, CS dipaksa bekerja secara terus menerus, bahkan tak diberi waktu tidur. 

"Itu aku diperas habis-habisan secara tenaga dan waktu, aku enggak dibolehin tidur," terang CS.

CS melakukan perjalanan bisnis bersama empat rekannya.

Empat hari sebelum keberangkatan, C secara mendadak meminta CS membuat desain postcard yang akan diberikan ke calon klien di Kanada.

Selama empat hari mengerjakan postcard itu, CS tidak diperbolehkan tidur oleh atasannya.

C terus-terusan meminta CS merevisi desain postcard yang mestinya bisa selesai dalam beberapa jam.

"Dia memaksa aku untuk ikut enggak tidur buat kerja sama dia, kayak bener-bener 24 jam itu aku full ngerjain hal itu sama dia," ucap CS.

Setibanya di Kanada, kondisi badan CS drop.

Suhu musim gugur yang dingin ditambah dipaksa kerja terus menerus membuat CS mengalami Covid-19.

Dalam kondisi demikian, CS tetap tidak diperbolehkan tidur dan dipaksa terus bekerja.

CS juga tidak boleh menggunakan masker oleh C.

"Secara mental aku diteror banget untuk kerjaan, secara fisik juga aku udah benar-benar enggak kuat, satu badan ngilu karena Covid. Aku suaranya sampai hilang karena tenggorokan sakit banget, ingusan terus, mataku merah. Udah gitu aku enggak dibolehin tidur," ujar CS.

Kendati sudah berusaha bekerja keras, CS mengaku kerap dicari-cari kesalahannya oleh sang atasan

Merasa tidak kuat, CS akhirnya menelepon C untuk mengundurkan diri.

Namun, pengunduran dirinya itu ditolak mentah-mentah oleh C.

CS tetap harus melanjutkan pekerjaannya dengan dalih perusahaan sudah mengeluarkan banyak uang untuk membiayainya ke Kanada.

Berlanjut ke tahun 2023, tiba-tiba, CS dipaksa mengundurkan diri oleh C tanpa alasan yang jelas.

Ia diminta mengikuti tes agar tidak dipecat. 

Namun, tes yang diberikan C sangat mustahil untuk dikejakan.

Benar saja, CS gagal mengerjakan tes itu dan dipecat atasannya. 

Namun, CS menolak karena ia dipecat tanpa alasan yang jelas.

CS pun melakukan protes dengan duduk di kantor selama berjam-jam.

Akhirnya, C memperbolehkan CS kembali bekerja untuknya, namun dari rumah.

CS menambahkan, perusahaan tempatnya bekerja itu kini tutup. 

Ia dan ratusan rekannya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Karyawati Dendam Tak Diizinkan Pulang Atasan saat Anak Kejang hingga Meninggal: Sakitnya Bukan Main

Sumber: TribunJatim.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved