Berita Viral

Sosok Dini Mahasiswi Viral Buka Jastip Tanda Tangan Dosen, Tarif Seikhlasnya, Omzet Jutaan Rupiah

Inilah sosok Dini Nur Kholisah mahasiswi yang buka jasa antar jemput (anjep) dan jasa titip (jastip). 

Kompas
Inilah sosok Dini Nur Kholisah mahasiswi yang buka jasa antar jemput (anjep) dan jasa titip (jastip).  

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Dini Nur Kholisah mahasiswi yang buka jasa antar jemput (anjep) dan jasa titip (jastip). 

Dini membuka jasa tersebut di Kota Semarang yang dekat dengan kampusnya, Universitas Negeri Semarang (Unnes). 

Dini pun menceritakan ada banyak kejadian unik selama menyediakan jasa anjem dan jasa titip.

Mahasiswi jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Kedokteran (FK) Unnes itu mengaku sering kali mendapatkan pesanan untuk memintakan tanda tangan ke dosen.

Untuk tarifnya, ia tidak mematok harga yang pasti. Melainkan berdasarkan dengan kesulitan maupun lama waktu saat menemui dosen.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah Kembar Yatim Piatu, Satunya Sering Muntah Darah dan Harus Transfusi, Butuh Bantuan

"Sebenarnya tarifnya seikhlasnya, kadang ada yang nagasih Rp 45.000 sampai Rp 50.000," ucap Dini, dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan, berkas-berkas tanda tangan yang dibawanya itu bukanlah berkas yang amat penting.

Akan tetapi, berkas pendukung seperti berkas magang, beasiswa hingga kartu studi.

Bahkan, ia juga tidak menjamin bisa memintakan tanda tangan dosen di seluruh fakultas.

Biasanya, Dini hanya menerima pesanan tanda tangan di FK Unnes.

"Jadi orangnya sudah janjian dulu sama dosen. Lalu saya datang, pakai masker, dan minta tanda tangan langsung," tutur dia. 

Dini mengaku, sudah memulai aktivitas anjem dan jastip sejak tahun 2022 lalu. 

Salah satu pesanan unik lain yang berkesan baginya yaitu saat dimintai tolong untuk menjenguk pacar pelanggannya di kamar kos. 

"Waktu itu ada yang minta anjem, tapi disuruh ke kos pacarnya. Disuruh lihatin pacarnya, karena yang ceweknya itu ngancem bunuh diri saat mereka berantem,” ucap Dini.

Raih omzet jutaan rupiah

Berbeda dengan layanan aplikasi online, Dini mematok harga jasa anjem bukan berdasarkan seberapa jauh jarak kilometernya. 

Namun, tergantung sulit tidaknya medan yang akan dilewati. 

"Kalau di sekitaran Unnes saja, cuma Rp 5.000, kalau ke Stasiun Tawang Rp 25.000, terus ke Simpang Lima Rp 21.000," ungkap Dini. 

Mahasiswa semester akhir itu mengaku, paling ramai mendapat orderan ketika arus balik mahasiswa Unnes. 

Dalam satu hari, Dini bisa bolak-balik dari Unnes ke Stasiun Poncol sebanyak 10 kali. 
Menariknya, dari hasil anjem dan jastipnya itu Dini bisa meraup pendapatan sekitar Rp3 hingga 4 juta. 

Bahkan, pernah sesekali dia mendapat Rp6 juta dalam satu bulan "Itu yang paling ramai, sehari aja bisa dapet Rp 400 ribu. Sebulan total Rp 6juta," ucap dia. 

Bukan melalui aplikasi khusus, Dini memanfaatkan jejaring media sosial X untuk menyebarkan jasanya. 

Uniknya, dia membuka jasa ajem dan jastip itu selama 24 jam penuh. Sehingga, dirinya harus pandai membagi waktu untuk bekerja di sela menyelesaikan skripsinya. 

Baca juga: Nasib Apes Kakek Penjual Wedang Ronde, Gerobaknya Ambruk saat Hujan Deras, Pilu Hidup Sebatang Kara

“Selama ada yang booking, pokoknya ready 24 jam. Rasanya jelas capek, tapi senengnya itu ketika anjem bisa sharing sama pelanggan, dapet temen baru, sama ngebantu mereka juga tentunya," pungkas Dini. 

Salah satu pelanggan, Rani, mengaku sering memesan jasa anjem yang ditawarkan Dini. 

Menurut mahasiswa Unnes semester 5 itu, menggunakan jasa anjem lebih aman dibanding layanan aplikasi online.  

"Karena sesama cewe jadi lebih aman, kalau di jalan bisa ngobrol karena udah kenal juga, jadi ngerasa lebih safety. " ucap Rani. 

Biasanya, Rani memesan jasa anjem Dini untuk pergi dari ke kampus, swalayan, ataupun tempat-tempat lain di tengah Kota Semarang. 

"Tapi lebih sering di sekitaran kampus, lumayan banget perbedaannya sama aplikasi online. Lumayan kan sekitaran Unnes cuma Rp5 ribu," pungkas dia.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved