Berita Viral

Kisah Pilu Karyawan di Jakpus Diminta Tampar Diri Sendiri 100 Kali oleh Atasan, Dimarahi Jika Nangis

CS, karyawan perusahaan game dan animasi di Jakpus diminta atasannya menyiksa diri sendiri. Ia bertahan karena harus membantu ekonomi keluarga.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Pixabay
Ilustrasi kekerasan---CS, karyawan perusahaan game dan animasi di Jakpus diminta atasannya menyiksa diri sendiri. Ia bertahan karena harus membantu ekonomi keluarga. 

CS selalu melakukan penyiksaan terhadap dirinya sendiri atas perintah C secara diam-diam di kamar.

Namun, C selalu meminta korban mengambil videonya.

Selain menampar diri sendiri, kekerasan fisik lain yang pernah dialami CS yakni naik turun tangga hingga 45 kali.

"Selain nampar ada hukuman fisik lain, aku suruh lari naik turun tangga itu lima lantai, dalam satu malam itu aku pernah sampai 45 kali berturut-turut," ungkap dia.

Kemudian, kekerasan lainnya yang lebih parah yakni CS diminta membenturkan kepalanya ke tembok.

"Awalnya, aku enggak percaya karena dia minta aku benturin kepala ke tembok jadi aku gini aja (benturin pelan)," ungkapnya.

"Tapi kata dia harus keras dan itu setelah menghukum aku secara fisik yang lain, aku udah cape banget, jadi di saat itu aku benturin kepala sekeras mungkin," tuturnya.

Baca juga: Nasib Pilu Guru Amalia Dirumahkan usai Viral Tegur Kadisdik Merokok, Pak Kadis Tak Merasa Salah?

"Jadi aku udah berpikir aku mau benturin kepala sekeras mungkin, jadi kalau aku langsung mati udah selesai semua," jelasnya.

Usai membenturkan kepala, CS mengaku penglihatannya menjadi kabur dan terdapat benjolan besar di keningnya. 

Namun, korban berusaha menutupi benjolan di keningnya itu menggunakan poni agar tidak diketahui orang.  

"Aku langsung migrain, pas abis aku benturin kepala itu kan, itu jadi lemas dan ngantuk banget gitu," ujarnya.

"Karena ini kenanya di kelenjar mata, air mata aku langsung turun gitu, tapi dia marahin aku karena aku nangis," kata dia.

Setelah itu, CS pun tidak diperbolehkan untuk memeriksa dirinya ke rumah sakit.

"Enggak (ke rumah sakit), karena aku enggak boleh cuti sakit. Ya sudah, aku tahan-tahanin," kata CS.

Mengenai alasan atasannya itu kerap melakukan kekerasan, CS pun tidak mengetahui pasti.

"Seingat aku sih dia enggak marah ya. Dia kayak benar-benar tanpa alasan aja pengin menyiksa aku," ucap CS.

Menurut CS, C tak segan menyebut dirinya sendiri sebagai sosok yang sadis di hadapan banyak orang. 

Bahkan, atasan CS terang-terangan menyatakan kerap melakukan perundungan.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Shinta Dwi Ayu)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Googel News.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved