Keluarga AA Siswi SMP yang Dibunuh Pelajar SMA di Palembang Datangi Hotman Paris Minta Bantuan
Safarudin, ayah AA bahkan sampai ke Jakarta mendatangi pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.
"Kalau soal treatment, nanti ranahnya Kasi Rehabilitasi. Yang jelas, kami masih menunggu kedatangan anak-anak itu," kata Dian.
Tahapan Rehabilitasi
Tiga pelaku pembunuh AA (13) siswi SMP yang ditemukan tewas di kawasan TPU Talang Kerikil (Kuburan Cina) Palembang kini telah tiba di tiba di Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum (PSRABH) di Indralaya, Ogan Ilir.
Ketiganya yakni MZ (13), NS (12) dan AS (12).
Merkea diketahui tiba di Indralaya pada pada Jumat (6/9/2024) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Sementara satu pelaku lainnya berinisial IS (16) diproses oleh aparat Satreskrim Polrestabes Palembang.
Kasi Rehabilitasi UPTD PSRABH Indralaya, Darwin Mokodongan mengatakan, ketiga orang tersebut akan dilakukan assessment terlebih dahulu.
"Jadi untuk awal, karena anak-anak baru masuk panti, maka dilakukan assessment terlebih dahulu untuk selanjutnya bisa ditentukan treatment apa yang tepat untuk mereka," kata Darwin kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Sabtu (7/9/2024).
Dijelaskan Darwin, setiap anak memerlukan assessment kurang lebih selama tiga hari, untuk selanjutnya dilakukan pembinaan fisik, mental, sosial dan spiritual.
"Karena kami menggunakan terapi komunitas, maka di dalamnya ada bimbingan fisik, mental, sosial. Tentunya yang paling penting bimbingan spiritual agar anak paham betul tentang nilai-nilai kemanusiaan," jelas Darwin.
Selama berada di PSRABH, ketiga orang tersebut menjalankan aktivitas sesuai peraturan yang berlaku.
Diantaranya salat lima waktu, mengaji dan kegiatan-kegiatan spiritual lainnya serta mendapatkan hak seperti makan tiga kali sehari, minum, kebutuhan mandi cuci kakus dan lain-lain.
Menurut Darwin, bisa dibilang ketiganya dipesantrenkan selama berada di PSRABH.
"Kalau pesantren itu 90 persen kegiatan keagamaan, di sini kegiatan anak-anak juga demikian. Namun ditambah dengan kegiatan bimbingan sosial," terang Darwin.
"Di sini juga ada sedikit stimulan bekal keterampilan. Paling tidak sebagai bekal ketika mereka keluar dan bimbingan bagaimana nanti saat kembali, dapat diterima masyarakat," paparnya.
Sosok Dea Korban Pembunuhan di Purwakarta, Sempat Dapat Teror di WA hingga Disarankan Pasang CCTV |
![]() |
---|
Menkum: Posbankum Dibentuk Sebagai Pemenuhan Akses Terhadap Keadilan |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Indramayu Tewaskan Pelajar SMA, Motor Korban Melaju Zigzag sebelum Hilang Kendali |
![]() |
---|
Sosok Kiasatina, Siswi SMP Dapat Beasiswa hingga Kuliah dari Presiden Prabowo usai Beri Sketsa Wajah |
![]() |
---|
Ini Kesaksian Teman Sekolah di Kasus Pelajar SMA di Garut Tewas Bunuh Diri Diduga karena Dibully |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.