Kebakaran di Tangkubanparahu Sudah Padam, Dugaan Asal Api Terkuak
BPBD Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan bahwa api yang membakar area Kawah Upas di Kawasan Gunung Tangkubanparahu telah padam.
Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - BPBD Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan bahwa api yang membakar area Kawah Upas di Kawasan Gunung Tangkubanparahu telah padam.
Api mengalami padam total setelah hujan lebat mengguyur kawasan Gunung Tangkubanparahu pada Kamis (5/9/2024) malam.
"Titip api sudah tidak ada karena kemarin di lokasi itu turun hujan deras. Pemadaman memang manual, tapi terbantu hujan," kata Meidi saat dikonfirmasi, Jumat (6/9/2024).
Baca juga: Hutan di Kawah Upas Tangkuban Parahu Bandung Barat Terbakar, Petugas BPBD Bandung Barat Cek Lokasi
Meidi mengungkapkan, BPBD tetap waspada dengan melakukan pemantauan berkala secara lebih intensif untuk mengantisipasi terjadinya kejadian serupa.
Apalagi, masih banyak material mudah terbakar seperti rumput dan daun kering yang terdapat di kawasan Gunung Tangkubanparahu.
Meidi belum memberikan data terbaru terkait luas lahan yang terbakar di kawasan tersebut. Data sementara, api melalap lahan seluas 5 hektare di kawasan Gunung tersebut.
"Memang sudah tidak ada titik api, tapi kita tetap waspada dan pantau terus. Bisa saja muncul titik api di situ atau di titik baru, apalagi angin kencang dan tanaman kering meskipun kemarin hujan turun," ungkap Meidi.
Baca juga: Kebakaran Hutan Tangkuban Parahu, Mobil Damkar Tak Bisa Masuk, Petugas & Warga Bersama Padamkan Api
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Lembang, Cucu Supriatna mengatakan bahwa, kebakaran diduga kuat dari adanya aktivitas manusia di Kawasan Gunung Tangkuban Parahu. Hal itu menyusul adanya temuan bekas perapian memasak di jalur pendakian yang diduga sebagai titik awal kemunculan api.
“Ini baru perkiraan saja, api muncul dan menyebar karena adanya aktivitas di dalam kawasan hutan,” kata Cucu.
Cucu menuturkan, selain adanya material mudah terbakar seperti daun dan rerumputan kering, penjalaran api mengalami percepatan karena diadany angin kencang di sekitar lokasi.
“Peristiwa kebakaran ini terjadi dengan cepat. Api cepat menyebar membakar ilalang, semak belukar dan pohon pakis paku anam ditambah dengan hembusan angin cukup kencang,” pungkasnya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Keluarga Tolak Autopsi, Penyebab Kematian Siswi Bandung Barat usai Konsumsi MBG Tetap Jadi Teka-Teki |
![]() |
---|
Misteri Kematian Bunga Rahmawati: Siswi SMK Bandung Barat yang Tewas 5 Hari Setelah Konsumsi MBG |
![]() |
---|
Pemkab Cianjur Luncurkan Layanan Call Center Kedaruratan |
![]() |
---|
8 Hari Tak Dibuang ke Sarimukti karena Habis Kuota, Masalah Sampah Bikin Bandung Barat Putar Otak |
![]() |
---|
TPAS Sarimukti Libur Hari Minggu, Pengurangan Pembuangan Sampah dari Kota Bandung Makin Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.