Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Menjelang Sidang PK Kasus Vina Cirebon, Warga Saladra Berdoa Bersama untuk Kebebasan 7 Terpidana
Kehadiran Pegi Setiawan, yang beberapa bulan lalu baru saja merasakan kebebasan setelah memenangkan sidang praperadilan jadi inspirasi
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Malam itu, langit yang seolah turut merasakan beban yang dipikul oleh masyarakat Kampung Saladara, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Suasana haru dan khidmat menggantung di udara seperti embun yang lembut namun berat, menyelimuti setiap hati yang hadir dalam doa bersama.
Mereka, yang mungkin tampak sederhana dalam kehidupan sehari-hari, berkumpul dengan penuh pengharapan di lahan terbuka Gang Musala Nurul Huda RT 3, tempat yang kini menjadi saksi bisu dari sebuah harapan besar yang terbangun dari doa-doa yang mereka panjatkan pada Selasa (3/9/2024) malam itu.
Diinisiasi oleh pemuda kampung, acara ini merupakan wujud nyata dari rasa kepedulian dan dukungan moral yang tak terperi bagi ketujuh terpidana kasus Vina Cirebon yang esok hari akan menghadapi sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Cirebon.
Di lahan sederhana yang telah dipersiapkan, ratusan warga telah memenuhi area yang telah dibentangkan tikar dan kursi, menciptakan pemandangan yang kontras antara kesederhanaan dan harapan besar.
Panggung-panggung kecil yang berdiri tegak seperti penanda perjuangan yang akan terus dilanjutkan, menjadi tempat di mana suara-suara penuh doa akan disampaikan.
Adam, Ketua Panitia yang mewakili para pemuda, menyuarakan harapan dan tujuan dari acara tersebut dengan nada yang dalam, seolah-olah setiap kata yang terucap adalah jembatan doa yang akan menghubungkan mereka dengan Yang Maha Kuasa.
"Doa ini sebagai upaya meminta kepada Allah SWT agar sidang PK ini dilancarkan dan hasilnya bisa membebaskan mereka," ujar Adam, dengan nada yang sarat akan harapan yang tak kunjung padam, Selasa (3/9/2024).
Adam juga memaparkan bagaimana acara ini murni lahir dari inisiatif para pemuda Kampung Saladara.
Mereka, yang mungkin hanya memiliki sedikit materi, namun kaya akan semangat, menggalang dana dari hasil penjualan kaos yang dirancang sendiri.
Kaos-kaos yang dijual selama empat hari terakhir seharga Rp 100 ribu per buah, berhasil mendanai acara ini, menjadi simbol nyata dari solidaritas dan kepedulian yang hidup di hati mereka.
"Kami berhasil menjual 220 kaos dan keuntungan itu kami gunakan untuk menggelar acara ini," ucapnya, suaranya menggambarkan kebanggaan sekaligus kesederhanaan yang tulus.
Di tengah kerumunan itu, tampak wajah-wajah yang penuh harap, termasuk Aminah, kakak dari Supriyanto, salah satu terpidana.
Suaranya bergetar, seakan setiap kata yang diucapkannya mengandung beban yang telah ia pikul selama bertahun-tahun.
"Ini sangat berbeda dari tahun 2016 lalu, saya ucapkan terima kasih," jelas dia, dengan air mata yang perlahan mengalir, menambah dalam suasana haru yang menyelimuti malam itu.
Kehadiran Pegi Setiawan, yang beberapa bulan lalu baru saja merasakan kebebasan setelah memenangkan sidang praperadilan, membawa semangat baru bagi mereka yang hadir.
Duka Tak Berujung Terpidana Kasus Vina Cirebon, Kehilangan Dua Orang Tua dalam Sebulan |
![]() |
---|
Toni RM Bongkar Fakta Baru Kasus Vina, Ada 2 HP di Jok Motor Eky tapi Tak Dijadikan Bukti |
![]() |
---|
Nasib Pilu Hadi Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak MA, Dapat Musibah, Dibantu Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
MA Tolak PK 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Toni RM Minta Investigasi Ulang Keterangan Rudiana |
![]() |
---|
Andi, Dani dan Pegi Perong Muncul dari Keterangan Iptu Rudiana, Toni RM Soroti Peran Ayah Eki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.