Berita Viral

Sosok Dokter Diani Viral Layangkan Surat Protes ke RS Medistra yang Diduga Larang Penggunaan Hijab

Sosok Dokter Diani viral setelah melayangkan surat protes kepada RS Medistra yang diduga melarang penggunaan hijab terhadap dokter maupun perawat.

Laman FK UI/Istimewa
Sosok Dokter Diani viral setelah melayangkan surat protes kepada RS Medistra yang diduga melarang penggunaan hijab terhadap dokter maupun perawat. 

TRIBUNJABAR.ID - Rumah Sakit Medistra tengah disoroti publik hingga menjadi trending topic di X, Senin (2/9/2024). 

Hal itu karena Rumah Sakit Medistra diduga melarang penggunaan hijab terhadap dokter maupun perawat.

Nama Dr. dr. Diani Kartini, SpB(K)Onk pun ikut menjadi sorotan. 

Baca juga: Cholil Nafis Buka Suara Soal Surat yang Beredar Terkait Pembatasan Pemakaian Jilbab di RS Medistra

Dokter Diani melayangkan protes keras kepada Rumah Sakit Medistra atas tindakannya tersebut.

Surat protes Dokter Diani juga viral di media sosial X.

Lantas, siapakah sosok Dokter Diani tersebut?

Sosok Dokter Diani

Dilansir dari laman FK UI, Dokter Diani menyelsaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Solo pada tahun 200.

Kemudian pada 2006, ia juga menyelsaikan pendidikan spesialis bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dokter Diani kemudian menyelesaikan pendidikan Subspesialis pada tahun 2009 dan pendidikan Doktor pada tahun 2019 di Fakultas Kedoktera Universitas Indonesia.

Diketahui, Dokter Diani merupakan okter Pendidik Klinis di Program Studi Ilmu Bedah FKUI dengan jabatan fungsional saat ini adalah Lektor. Beliau pakar dalam bidang bedah onkologi dan tercatat sebagai staf di Divisi Bedah Onkologi, Departemen Ilmu Bedah FKUI-RSCM.

Rekam jejak Dokter Diani pun mencuri perhatian. 

Publikasi dan Penelitian Pilihan

Top 5 Papers by Citations (SINTA Version)

  1. Assessment of pathological response to neoadjuvant chemotherapy in locally advanced breast cancer using the Miller-Payne system and TUNEL | vol 38| issue: 1 : 2016 | Journal
  2. Effect of melatonin supplementation in combination with neoadjuvant chemotherapy to miR-210 and CD44 expression and clinical response improvement in locally advanced oral squamous cell carcinoma: a randomized controlled trial. Vol: | Issue: 32 | 2020 | Journal
  3. Craniofacial Brown tumor in patients with secondary hyperparathyroidism to chronic renal failure: report of two cases in cipto mangunkusumo hospital. Vol: | Issue: | 2018 | Journal
  4. Sistrunk procedure on malignant thyroglossal duct cyst vol: |Issue: | 2020 | Jounal
  5. Accuracy of Triple Diagnostic Test in Patients with Thyroid Nodule at Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital Vol: |Issue: | 2017 | Jounal

Surat Protes Dokter Diani

Selamat Siang Para Direksi yang terhormat. Saya Ingin menanyakan terkait persyaratan berpakaian di RS Medistra

Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra.

Kebetulan keduanya menggunakan hijab. Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara, menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS internasional, sehingga timbul pertanyaan Apakah bersedia membuka hijab jika diterima.

Saya sangat menyayangkan jika di zaman sekarang masih ada pertanyaan rasis. 

Dikatakan RS Medistra berstandar internasional tetapi mengapa masih rasis seperti itu?

Salah satu RS di Jakarta selatan, jauh lebih ramai dari RS Medistra, memperbolehkan semua pegawai baik perawat, dokter umum, spesialis, dan subspesialias menggunakan hijab.

Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien. 

Sangat disayangkan sekali dalam wawancara timbul pertanyaan yang menurut pendapat saya ada rasis. 

Apakah ada standar ganda cara berpakaian untuk perawat, dokter umum, dokter spesialis, dan sub spesialis di RS Medistra

Terimakasih Atas perhatiannya.

Dr. dr. Diani Kartini, SpB, Subsp.Onk(K) melayangkan protes keras kepada Rumah Sakit Medistra atas tindakanya tersebut.
Dr. dr. Diani Kartini, SpB, Subsp.Onk(K) melayangkan protes keras kepada Rumah Sakit Medistra atas tindakanya tersebut. (Tribunews)

Klarifikasi RS Medistra

Direktur RS Medistra Dr. Agung Budisatria, MM, FISQua mengklaim pihaknya terbuka bagi siapa saja yang ingin bekerja di RS Medistra tanpa diskriminasi apapun termasuk bagi pelamar yang mengenakan hijab.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen,” kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Senin (2/9/2024).

Ia mengatakan, akan melakukan penelusuran untuk mendalami proses rekrutmen yang diungkap oleh dokter Dr. dr. Diani Kartini.

Agung mengatakan pihaknya berusaha melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan bisa dipahami dengan baik oleh semua pihak.

“Hal tersebut kini tengah dalam penanganan manajemen. RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi Masyarakat,” jelas dia.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved