Mengapa Vaksin MonkeyPox Belum Diberikan Massal di Indonesia? Berikut Penjelasan Pakar Kesehatan

Sekalipun sudah menjadi darurat kesehatan dunia, vaksin MPox belum direkomendasikan diberikan secara massal.

Editor: Ravianto
freepik
Ilustrasi vaksin untuk penyakit cacar monyet atau monkeypox. Kementerian Kesehatan belum akan memberikan vaksin secara massal. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Indonesia belum akan memberikan vaksinasi MonkeyPox atau MPox secara massal.

Pemberikan vaksin monkeypox baru diberikan kepada mereka yang berisiko tinggi, seperti kelompok seks berisiko.

Sekalipun sudah menjadi darurat kesehatan dunia, vaksin MPox belum direkomendasikan diberikan secara massal.

Karena itu lah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) belum berencana melakukan vaksinasi MPox secara massal.

Di sisi lain menurut Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama ada pertimbangan lain mengapa Indonesia belum memberikan vaksinasi MPox secara massal.

Sejauh ini, belum ada satupun vaksin yang dinyatakan efektif mencegah MPox.

Sejumlah vaksin masih terus dikembangkan.

Sementara vaksin yang ada belum bisa dikatakan ampuh mencegah MPox.

Disebutkan Prof Tjandra, ada empat generasi vaksin penyakit ini.  

Pertama adalah vaksin cacar (smallpox) yang telah digunakan luas di dunia pada tahun 1950 sampai 1970an pada waktu dunia melakukan eradikasi cacar.

Generasi pertama vaksin ini dibuat berdasar galur -seperti “New York City Board of Health (NYCBH)” dan juga “Lister strains”, dll– yang dikultivasi dari kulit binatang.

Generasi ke dua vaksin smallpox (seperti ACAM2000) sebenarnya juga menggunakan galur seperti yang digunakan pada generasi pertama, tetapi diproduksi di sel kultur jaringan (“tissue culture”) dari isolasi virus plaques.

Generasi ke tiga vaksin ini adalah yang lebih di atenuasi dan dibentuk berdasar proses lebih lanjut pada kultur sel dan hewan untuk meningkatkan keamanannya. 

Contoh dari generasi ketiga ini adalah vaccinia strain LC16m8 yang di produksi di Jepang.

Lalu ada generasi ke empat yang dikenal dengan VacΔ6 or OrthopoxVac. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved