ITB Terima Hibah Peralatan Dynamic Voltage Restorer dari PT Chint Indonesia, Mitigasi Kedip Listrik
PT CHINT Indonesia dan Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI-ITB pun menjalin kerjasama kemitraan melalui pemberian seperangkat peralatan DVR
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Fenomena kedip listrik sering terjadi dalam sistem kelistrikan dalam jangkauan waktu tiga sampai 30 sirkuit listrik dan akan memicu pernasalahan di industri.
Fenomena tersebut bagian persoalan power quality di dalam sistem tenaga listrik. Beberapa mitigasi untuk mengatasi persoalan ini telah banyak dilakukan, di antaranya menggunakan D-Statcom, DRUPS, UPS (Uninterruptible Power Supply), dan teknologi terkini bernama DVR (Dynamic Voltage Restorer).
PT CHINT Indonesia dan Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI-ITB pun menjalin kerjasama kemitraan melalui pemberian seperangkat peralatan DVR yang akan diuji dan ditempatkan di Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB.
Kesepahaman antara PT CHINT Indonesia dan STEl ITB ini dinyatakan dalam bentuk MoA (Memorandum of Agreement) antara Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Tutun Juhana dengan Direktur PT CHINT Indonesia, Ace Chang di ITB, Selasa (20/8/2024).
Kerja sama awal yang telah dilakukan antara Laboratorium Sistem Tenaga STEI ITB dengan PT CHINT Indonesia terkait peralatan DVR, meliputi beberapa simulasi dalam menggunakan software untuk meningkatkan performance dari DVR. Dari beberapa simulasi yang dilakukan, diperoleh hasil signifikan yang mampu mengoptimalisasi performance dari DVR tersebut.
"Peralatan DVR yang dihibahkan ke Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB ini telah melalui beberapa uji simulasi sehingga kolaborasi antara PT CHINT Indonesia dan Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB telah terwujud dengan baik," ujar Tutun.
Baca juga: ITB Bakal Bangun Teleskop Radio VGOS Pertama di Indonesia, Ternyata Ini Manfaatnya
Ketua Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB, Nanang Hariyanto mengatakan betapa pentingnya ketahanan terhadap kedip tegangan pada sistem tenaga listrik dalam industri, seperti industri manufaktur, kesehatan, pangan, otomotif, dan sektor lainnya sangat bergantung pada pasokan listrik yang stabil dan andal. Pasokan listrik yang tidak terganggu pada aspek power quality menjadi kunci untuk menjaga kelancaran operasional manufaktur atau produksi selama 24 jam sehari.
"Fenomena kedip ini memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi bisa dimitigasi dengan menggunakan perangkat DVR. Alat ini bekerja dengan menginjeksikan tegangan ke dalam sistem untuk mengkompensasi setiap gangguan yang mempengaruhi tegangan beban, sehingga kedip tidak mengganggu proses produksi atau merusak peralatan," ujar Nanang.
DVR memiliki fungsi yang mirip dengan UPS, namun DVR unggul dalam mendeteksi dan menstabilkan kedip tegangan dalam waktu 0,002 detik tanpa perlu menggunakan baterai secara terus menerus. Bagi mahasiswa, terutama yang belajar di bidang teknik elektro dan energi, peralatan DVR menawarkan kesempatan untuk memahami dan mengaplikasikan konsep kelistrikan dalam situasi nyata.
Kehadiran DVR di laboratorium universitas mempermudah mahasiswa dalam mempelajari bagaimana perangkat ini bekerja untuk mengatasi gangguan tegangan, seperti fenomena kedip yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik.
"Pemahaman ini akan memperkaya pengetahuan dan wawasan teknis mahasiswa. Jadi, mereka akan lebih mudah beradaptasi dan berkontribusi dalam berbagai proyek yang melibatkan manajemen kualitas daya listrik," katanya.
PT CHINT Indonesia senantiasa berinovasi untuk meningkatkan kualitas listrik di Indonesia. Ace Chang menegaskan bahwa pihaknya berkesempatan melakukan riset bersama untuk mengaplikasikan teknologi di Indonesia. Mereka berharap, mahasiswa Teknik Tenaga Listrik STEI ITB dapat melakukan penelitian dengan perangkat DVR sehingga dapat memitigasi persoalan listrik di Indonesia.
Direktur R&D CHINT Global Asia Pacific, Daniel Pang yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan perangkat DVR merupakan solusi yang lebih hijau dan ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan baterai sehingga tidak harus memikirkan pengolahan limbah baterai.
"DVR dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang, yakni sebanyak 100 ribu cycle atau kurang lebih 15 tahun dibandingkan baterai yang pada umumnya harus diganti dalam kurun 3-5 tahun pemakaian," kata Daniel.(*)
Diskusi Panel ICMEM 2025 di SBM ITB |
![]() |
---|
ITB Ciptakan Sistem Digitalisasi Peternakan, Bisa Beri Makan Ayam Melalui Ponsel |
![]() |
---|
Sesar Lembang Sebabkan Rentetan Gempa Bumi, Pakar ITB Dorong Pemerintah Beri Perhatian Serius |
![]() |
---|
PLN Salurkan Bantuan Pasang Listrik Gratis 2.821 Keluarga Prasejahtera Seluruh Indonesia |
![]() |
---|
Kemenkeu Buka Suara soal Viralnya Video Sri Mulyani Sebut "Guru Beban Negara": Itu Deepfake |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.