Pilkada Jabar 2024

PDIP Pastikan Tak Ada Kotak Kosong di Pilgub Jabar 2024, Ono Surono Sedang Galang Koalisi

Peluang untuk berkoalisi dengan PKB, PKS, Nasdem dan PPP, kata dia, sangat terbuka.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
Tribun Cirebon/ Ahmad Imam Baehaqi
Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono di Islamic Center, Jalan Siti Armilah, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Kamis (15/8/2024). PDIP memastikan Dedi Mulyadi tak akan menghadapi kotak kosong di Pilgub Jabar 2024. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua PDIP Jabar, Ono Surono memastikan tak ada kotak kosong di Pilgub Jabar 2024. Saat ini, PDIP sedang menyusun kekuatan untuk melawan Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

Dikatakan Ono, Jabar harus menjadi contoh dalam menyelenggarakan pesta demokrasi. Sebab, Jabar menjadi salah satu Provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak.

"Kami sudah diperintahkan oleh DPP partai PDIP harus tetap berlayar di Jawa Barat, sajikan demokrasi yang sesungguhnya untuk rakyat, jangan sampai ada kotak kosong di Jawa Barat," ujar Ono Senin (19/8/2024).

Saat ini, kata dia, PDIP Jabar sedang menjajaki koalisi dengan sejumlah partai di luar KIM seperti PKB, PKS, PPP dan NasDem untuk membentuk kekuatan baru di Pilgub Jabar.

"Kami akan terus berkomunikasi dengan PKB, kita sepakat dan akan komunikasi lagi dengan PKS, NasDem, PPP untuk merumuskan. Kita menginginkan agar koalisi besar untuk melawan KIM di Jabar," katanya.

Menurutnya, jika semua partai besar di luar KIM bersatu, bukan tidak mungkin bakal terjadi pertarungan head to head antara pasangan dari KIM yang sudah mengusung Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur, melawan pasangan dari PDIP dan empat partai lain.

Warga berebut menyalami Dedi Mulyadi
Warga berebut menyalami Dedi Mulyadi (dok.pribadi)

"Saya berharap head to head karena mereka (KIM) didukung oleh infrastruktur yang sangat besar, sehingga harus dilawan dengan koalisi partai yang besar juga. Jadi PDIP, PKB, PKS, NasDem, PPP kalau dihitung cukup, bisa melawan mereka," ucapnya.

Peluang untuk berkoalisi dengan PKB, PKS, Nasdem dan PPP, kata dia, sangat terbuka.

Meski setiap partai memiliki calon yang ingin diusung, termasuk PDIP dan PKB yang mendeklarasikan mengusung Ono Surono dan Acep Adang.

"PDIP, PKS, PPP sudah punya ikatan, dan dengan PKB sudah sepakat bersama-sama, dengan NasDem juga komunikasi. Maka dari sini nanti kita tindaklanjuti untuk bertemu seluruh ketua partai yang lima itu, itu harus dilakukan," ucapnya

"Pada akhirnya, PDIP realistis termasuk saya sendiri harus realistis. Kalau dari lima partai ini kita sepakat untuk mengusung, maka calon pun yang terbaik untuk melawan kalau jadi Pak Dedi Mulyadi," tambahnya.

Terkait deklarasi PDIP dan PKB yang mengusung dirinya dengan Acep Adang, sejauh ini baru kesepakatan antar DPD tingkat Provinsi. 

Keputusan siapa yang akan maju dan mendaftar ke KPU sebagai pasangan calon, kata Ono, sepenuhnya ada di tangan DPP partai.

"Nanti kita lihat, Ono-Acep itu baru disepakati di level provinsi. Yang memutuskan siapa, ya DPP partai. Sama seperti kami dan PKS sudah sepakat di Provinsi, sehingga masih sangat cair dan keputusannya di DPP partai," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved