Koalisi PDIP-PKB di Pilgub Jabar jadi Angin Segar bagi Demokrasi di Jabar.

Keberanian PDI-P dan PKB untuk keluar dari stagnansi politik mencairkan kembali gairah berdemokrasi yang sehat di Indonesia, khususnya di Jabar.

Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
Koalisi PDI Perjuangan dan PKB sepakat mengusung pasangan Ono Surono (kedua dari kanan) dan Acep Adang Ruhiat (kedua dari kiri) pada Pilkada Jawa Barat 2024.  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kerja sama politik yang dibangun PDIP dan PKB untuk Pilgub Jabar 2024, menjadi angin segar bagi demokrasi Indonesia, khususnya di Jabar. 

Setidaknya, masyarakat di Jabar mendapat pilihan dalam menentukan siapa calon pemimpinnya, karena sempat beredar kabar bahwa partai-partai besar akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan melawan kotak kosong pada Pilgub Jabar nanti.

Hal itu diungkapkan pengamat Politik dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Kristian Widya Wicaksono, Kamis (15/8/2024). 

"Sebelumnya beredar informasi mengenai wacana KIM Plus yang menskenariokan beberapa Pilkada di berbagai wilayah untuk melawan kotak kosong," ujar Kristian. 

Keberanian PDI-P dan PKB untuk keluar dari stagnansi politik, kata dia, mencairkan kembali gairah berdemokrasi yang sehat di Indonesia, khususnya di Provinsi Jabar.

Baca juga: Kisruh Gerindra di Pilkada Indramayu, Ini Penyebab PAC dan DPC Ancam akan Tanggalkan Seragam Partai

"Koalisi PDI-P & PKB tentunya merefleksikan perpaduan antara kelompok nasional dan kelompok Islam tradisional yang merupakan kekuatan politik yang mayoritas di Indonesia," katanya. 

Menurutnya, sebelum Ono Surono diusung menjadi Calon Gubernur Jabar, Ketua DPD PDIP ini sudah bergerilya membangun basis masa dukungan, termasuk dengan menghembuskan jargon koalisi gondrong. 

Sedangkan Acep Adang Ruhiyat, kata dia, merupakan politikus yang sudah malang melintang selama dua periode di DPR-RI. Acep Adang Ruhiyat pun, datang dari daerah pemilihan (Dapil) yang merepresentasikan kawasan pemilih rural yaitu Garut dan Tasikmalaya. 

"Tentunya perpaduan kekuatan politik ini akan menarik untuk dilihat sepak terjangnya dalam Pilkada Jabar mendatang," katanya. 

Baca juga: BMKG Sebut Belum Ada Ilmuwan yang Bisa Prediksi Terjadinya Gempa Megathrust, Tapi Potensinya Ada

Pertanyaannya, kata dia, mampukah koalisi PDIP-PKB ini menandingi Dedi Mulyadi yang diusung oleh partai-partai besar yang tergabung dalam KIM.

"Permasalahan mampu dan tidak mampu untuk mengimbangi calon yang akan diusung oleh KIM tentunya berpulang pada militansi kerja dari pasangan calon yang bersangkutan dan mesin politik PDI-P & PKB," ucapnya.

Sebelumnya, PDIP Jabar sepakat berkoalisi dengan PKB, mengusung Ono Surono dengan Acep Adang Ruhiyat di Pilgub Jabar 2024. 

Koalisi itu disepakati setelah PDIP dan PKB melakukan pertemuan pada Rabu (14/8/2024) malam, di Kota Bandung. 

Dalam pertemuan itu, hadir Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono dengan Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda. Bahkan, PKB hadir bersama dengan Dewan Syuro dan Acep Adang Ruhiyat. 

Sekretaris DPD PDIP Jabar,  Ketut Sustiawan mengatakan, kerja sama politik antara PDIP dan PKB dilakukan tak cuma di Pilgub Jabar, tapi untuk di 13 kabupaten/kota lainnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved