Berita Viral

6 Tahun Lalu Janjikan Joni Masuk TNI, Jokowi Ungkap Nasib Sang Pemanjat Tiang Bendera usai Tak Lolos

Nasib Yohanes Ande Kala atau akrab disapa Joni yang gagal masuk TNI kini direspons Presiden Joko Widodo. 

Kompas/com/Dokumen Joni
Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni, saat bersiap mengikuti tes masuk TNI AD di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) (kanan) 

Joni juga diberi kesempatan untuk melanjutkan rangkaian tes yang digelar di Kupang, wilayah Korem 161/WS. 
"Utamanya karena tinggi badan persyaratan minimal 163 sentimeter," ujar Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (6/8/2024). 

"Sedangkan daerah tertinggal seperti di wilayah NTT dengan ketentuan khusus 160 sentimeter, sedangkan yang bersangkutan tingginya hanya 155,8 sentimeter. Namun ini masih tahap administrasi," sambungnya. 

Yohanes Ande Kala alias Joni, siswa SMP asal Desa Silawan, Nusa Tenggara Timur, yang melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera, akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Pantauan kompas.com, Joni hadir di Istana Negara, Senin (30/8/2018) siang.
Yohanes Ande Kala alias Joni, siswa SMP asal Desa Silawan, Nusa Tenggara Timur, yang melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera, akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Pantauan kompas.com, Joni hadir di Istana Negara, Senin (30/8/2018) siang. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Menurutnya, piagam penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud berkat aksi heroik Joni, akan menjadi bahan pertimbangan TNI AD

Sementara, tes yang akan dijalani Joni selanjutnya meliputi tes kesehatan, postur, jasmani dan akademik hingga psikotes. 

Dari serangkaian tes itu, akan digali potensi terkuat dari pemuda yang kini berusia 19 tahun tersebut. 

"Nah kalau memang ada poin-poin potensi yang bersangkutan sebagai keunggulan khusus yang bisa menutup kekurangan tadi, ya kita laporkan ke Mabes AD," jelas dia. 

"Oleh karenanya, Joni tetap diikutkan. Nanti kita nilai secara keseluruhannya, kemudian datanya kita sampaikan ke Mabes AD. Mabes AD yang berikan keputusan," lanjutnya. 

Diberitakan sebelumnya, Joni mengaku tidak lolos tes masuk TNI Angkatan Darat (AD) karena tinggi badannya kurang. 
"Saya tidak lolos tes karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter," ungkapnya, Minggu (4/8/2024). Padahal, Joni bercita-cita kuat untuk menjadi tentara. 

Bahkan, ia tinggal bersama salah satu anggota TNI di asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 744 Satya Yudha Bakti. Ia mengaku selalu rajin berolahraga dan hidup penuh disiplin. 

Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Atambua pada 2024, Joni langsung berangkat ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved