Kasus Kematian Vina Cirebon

Susno Duadji Merasa Diintimidasi Oknum Kapolres Berinisial R, Minta Kapolri Copot Jabatannya

Ia melihat  pihak yang memperjuangkan PK Saka Tatal termasuk dirinya seolah-olah dianggap melawan kepada putusan atau kepada aparat penegak hukum. 

TRIBUNNEWS/Bian Harnansa
WAWANCARA EKSKLUSIF - Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji saat Wawancara Eksklusif di Studio Tribun Network, Jakarta, Senin (22/8/2022). Susno Duadji menanggapi kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan tersangka Irjen Ferdy Sambo, istrinya, serta sejumlah ajudannya dan sejumlah kejanggalan di balik kasus tersebut. (TRIBUNNEWS/Bian Harnansa) 

TRIBUNJABAR.ID - Getol menyuarakan pandangan dalam kasus kematian Vina Cirebon, mantan Kabareskrim Polri, Komjen Purn, Susno Duadji ternyata tak luput dari intimidasi.

Susno Duadji mengungkapkan adanya intimidasi setelah Susno menjadi saksi ahli di sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal di Pengadilan Negeri Cirebon pada Rabu (31/7/2024). 

Susno menyampaikan kekecewaannya terhadap orang mencoba mengintimidasinya yang ia sebut anggota aktif Polri. 

"Mudah-mudahan yang bersangkutan dengar. Saya pada waktu itu jam satu (siang) dapat giliran (jadi saksi ahli), kemudian saya lapar lalu cari makan, saya mencari di mana restoran empal gentong yang enak,"  

"Kemudian saya bertanya kepada polisi, saya diantar oleh polisi, ditunjukkan restorannya kemudian selesai itu, si polisi yang nganter saya diperiksa atas perintah Kapolres," ujarnya seperti dikutip dari Nusantara TV yang tayang pada Senin (12/8/2024). 

Baca juga: Toni RM Sebut Sumpah Pocong Saka Tatal Pukulan Telak Bagi Polri, Publik Cium Kebohongan Rudiana

Susno menilai hal tersebut sebagai bentuk dari intimidasi yang dilakukan pihak Polri terhadapnya. 

Ia melihat  pihak yang memperjuangkan PK Saka Tatal termasuk dirinya seolah-olah dianggap melawan kepada putusan atau kepada aparat penegak hukum. 

"Mudah-mudahan Kapolri dengar ya. Ini harus berubah. Saya di situ (jadi ahli) sebagai bentuk kecintaan pada Polri. Supaya kesalahan yang sudah ada kalau salah itu bisa terkoreksi. Itu lah kecintaan saya," katanya. 

Eks Kapolda Jawa Barat pada tahun 2008 pun memiinta agar Kapolres berinisial R berpangkat AKBP itu diperiksa dan tidak pantas untuk menjadi Kapolri kelak. 

"Ini saya sekali lagi ulangi, mudah-mudahan didengar ini harus diputar berkali-kali oleh polisi yang muda, inisial R pangkat AKBP,"

"Saya minta kapolri periksa orang itu, bila perlu dicopot dari kapolres. Tidak wajar dia memimpin Polri ke depan," ujar Susno.

Iptu Rudiana Kemungkinan Jadi Tumbal

Sementara sebelumnya, dalam penilaiannya, Susno menyebut Iptu Rudiana menjadi tumbal.

Bahkan Susno Duadji blak-blakan menyentil adanya 2 sosok petinggi Polri yang sebenarnya ikut bertanggung jawab atas Kasus Vina Cirebon tersebut.

Baca juga: Pria di Cirebon Ditangkap Saat Jual Motor Curian Warga yang Diparkir di Dalam Masjid

Ia mengungkap dua sosok jenderal polisi ini diketahui merupakan mantan Kapolres di Cirebon sekitaran tahun 2016 silam.

Susno Duadji secara blak-blakan sangat menyesalkan dua sosok jenderal ini.

Dua jenderal ini dalam kinerjanya anak buahnya terlibat langsung dalam kasus Vina Cirebon yang kini runyam.

"Yang sangat saya sesalkan ada dua kapolres yang waktu itu di Polres Cirebon Kota,"

"Yang sekarang sudah menjadi jenderal,"  katanya dikutip dari Kompas TV, Selasa (6/8/2024).

Diketahui Mabes Polri sudah turun gunung untuk menyelidiki kasus Vina Cirebon ini.

Bahkan Mabes Polri turut memeriksa para penyidik yang terlibat di kasus Vina Cirebon tahun 2016 silam.

Kemudian para penyidik di tahun 2024 yang menangkap Pegi Setiawan beberapa waktu lalu.

Termasuk Iptu Rudiana yang juga sudah dipanggil Mabes Polri.

Baca juga: Marc Klok Tiba-tiba Menepi di Tengah Sesi Latihan Persib, Dokter Tim Ungkap Penyebabnya

Susno berharap, dua kapolres di masa itu yang kini sudah menjadi jenderal juga diperiksa.

"Nah itu saya yakin itu diperiksa juga, apakah kapolres tidak handle perkara ini?,"  

"Mudah-mudahan baresrkim, atau timsus sudah memeriksa dua mantan kapolres itu,"  kata Susno.

Jika memang terbukti bersalah, maka pangkat jenderalnya perlu dipertanyakan.

Jika mereka terbukti lalai, maka dia bisa menilai bahwa pangkat jenderalnya tidak wajar.

"Kalau betul dia lalai atau kurang mampu, tidak wajar dia menyandang pangkat jenderal," kata Susno.

Kalau dua petinggi memang terbukti bermasalah, kata dia, bakal bahaya jika mereka lolos menjadi petinggi yang lebih lanjut atau bahkan menjadi Kapolri.

"Dan jangan sampai dia lolos nanti bisa-bisa jadi kapolri, bahaya itu," kata Susno. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 

Cerita Susno Duadji Diintimidasi Oknum Kapolres Berinisial R, 'Mudah-mudahan Kapolri Dengar'

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Cerita Susno Duadji Diintimidasi Oknum Kapolres Berinisial R, 'Mudah-mudahan Kapolri Dengar'" 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved