Orangtua Vina Warga Dawuan Subang Cerita Bagaimana Anaknya Bisa Diculik Bos Palsu, Pundak Ditepuk

Agus kembali datang ke rumah KDM untuk berterima kasih karena telah membantu mencari anaknya.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Ravianto
youtube@Kang Dedi Mulyadi
Agus orangtua Vina gadis yang diculik bos palsu sebelum ditemukan di Brebes saat mendatangi Dedi Mulyadi. 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG – Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan orang tua korban mengapresiasi kepolisian yang berhasil menangkap pelaku penculikan terhadap Vina.

Sebelumnya ayah Vina, Agus yang merupakan warga Lembur Pakuan Subang mengadu pada KDM terkait anaknya yang dibawa lari oleh seorang pria tak dikenal.

Kejadian itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.

Sekitar 12 hari hilang, akhirnya anggota Satreskrim Polres Subang berhasil menangkap pelaku yang sedang tidur di salah satu SPBU di Brebes.

Selain pelaku, polisi juga berhasil mengamankan korban di tempat sama.

Kemarin, Agus kembali datang ke rumah KDM untuk berterima kasih karena telah membantu mencari anaknya.

Tangis ayah perempuan yang hilang di Subang pecah ketika mengetahui putrinya sudah ditemukan di Brebes, Jawa Tengah.
Tangis ayah perempuan yang hilang di Subang pecah ketika mengetahui putrinya sudah ditemukan di Brebes, Jawa Tengah. (Instagram @polres_subang)

“Waktu ditanya anak saya katanya gak sadar sedang diculik. Waktu itu hanya ingat sedang ke warung ditepuk oleh pelaku kemudian tiba-tiba dia ikut,” kata Agus.

Berjalannya waktu Vina mulai sadar telah menjadi korban penculikan.

Ia diam-diam mengambil HP pelaku yang sedang tidur dan menginformasikan keberadaannya pada teman melalui media sosial.

Baca juga: Remaja Perempuan asal Dawuan Subang yang Dilaporkan Hilang 10 Hari Akhirnya Ditemukan di Brebes

“Alhamdulillah Tim Resmob yang baru tangkap begal di Cikarang dapat informasi langsung ke Brebes dan menemukan anak saya bersama pelaku langsung ditangkap,” ucapnya.

“Terima kasih Pak Kapolres, Pak Kasat Reskrim, Pak Kanit dan semua jajaran yang telah sukses menangkap pelaku penculikan anak saya,” lanjut Agus.

Agus menduga anaknya bisa tak sadar diri dibawa pelaku karena pikirannya sedang kacau.

Sebab anaknya yang baru lulus sekolah tidak bisa melamar pekerjaan karena ijazah ditahan pihak sekolah dengan alasan belum membayar uang bangunan Rp 750 ribu.

“Mungkin malu, kepikiran, mau melamar kerja tapi belum ada ijazah,” ucapnya.

Sementara itu KDM pun mengapresiasi jajaran kepolisian yang telah mengungkap kasus tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved