Berita Viral

Viral, Kisah Pria Jadi TKI 5 Tahun di Korea Pulang Nyamar Jadi Tukang Rongsokan, Sukses Bikin Nangis

Sebuah video kisah seorang pria kerja jadi TKI 5 tahun Korea beri kejutan nyamar jadi tukang rongsokan, viral di media sosial, buat warganet terharu

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kolase Instagram
Viral, Kisah Pria Kerja Jadi TKI 5 Tahun di Korea Beri Kejutan Pulang Nyamar Jadi Tukang Rongsokan, Sukses Bikin Nangis 

Karsa menceritakan, niat putri sematawayangnya pergi ke Malaysia adalah ingin memperbaiki ekonomi keluarga.

Mengingat, Karsa maupun istrinya Asiah (54) yang hanya seorang buruh serabutan.

Nurwati pun berangkat tahun 2022 lalu, ia dijanjikan bekerja di sektor formal di sebuah pabrik di Malaysia.

Melihat peluang yang menjanjikan, ia pun menyanggupi membayar biaya Rp 3,2 juta untuk biaya pembuatan paspor kepada pihak sponsor.

Karsa pun mencari cara untuk melunasi uang Rp 7 juta yang diminta sponsor untuk biaya perjalanan.

Walau sudah membayar lunas uang tersebut, rupanya Nurwati diberangkatkan secara unprosedural menggunakan visa turis dan diberangkatkan via jalur Jakarta-Batam-Malaysia.

Sesampainya di negara Malaysia, lanjut Karsa, anaknya tersebut benar bekerja di sebuah pabrik.

Namun ia hanya bekerja beberapa bulan saja kemudian dipindah bekerja di pabrik lain, hal tersebut terus berulang.

“Kemudian setelah bekerja 2 bulan katanya ada biaya yang harus dibayarkan 2.500 ringgit malaysia ke agency. Kemudian diminta lagi sekitar 1.000 ringgit malaysia untuk biaya ambil paspor di agency,” ujar dia.

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) sebagai kuasa hukum keluarga turut menampingi keluarga TKW Nurwati membuat laporan ke BP2MI.

Tim advokasi SBMI Cabang Indramayu, Wahyudin mengatakan, ironisnya, setelah beberapa lama bekerja di sana, TKW yang bersangkutan berkenalan dengan lelaki asal Aceh yang juga sesama TKI.

Hubungan keduanya kemudian membuat Nurwati hamil. Selama hamil sampai sudah melahirkan, ia tidak dipekerjakan dan hanya tinggal di dalam mess penampungan.

“Kekasihnya tidak tahu dimana, jadi awalnya cekcok karena mau dibawa ke Aceh, cuma yang bersangkutan pengennya dibawa pulang ke Indramayu, jadi ditinggal,” ujar tim advokasi SBMI Cabang Indramayu, Wahyudin.

Wahyudin menceritakan, saat proses lahiran satu bulan lalu juga dilakukan di tempat penampungan dengan dibantu agency dan tidak dibawa ke rumah sakit.

Nurwati kini tinggal di tempat penampungan dan untuk biaya hidup dibantu oleh rekan sesama TKW di sana.

“Kita upayakan untuk memulangkan Nurwati kembali ke Indonesia,” ujar dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved