Jamaah Islamiyah Bubar

Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri, Zarkasih Tegaskan Sedang Tak Pura-pura, Akui Ada yang Meragukan

Amir Jamaah Islamiyah (JI) 2004-2007, Ustaz Zarkasih, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan pemerintah. 

|
Penulis: Nappisah | Editor: Giri
Tribun Jabar/Nappisah
Abu Dujana (kiri) dan Zarkasih dua mantan petinggi Jamaah Islamiyah saat diwawancarai di satu Hotel di Bandung, Sabtu (27/7/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Amir Jamaah Islamiyah (JI) 2004-2007, Ustaz Zarkasih, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan pemerintah. 

Hal tersebut seiring dengan komitmen JI untuk membubarkan diri dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Permintaan maaf itu wajar, sudah disampaikan. Kita sudah kembali kepada pangkuan Ibu Pertiwi. Maka hal-hal dulu yang dianggap memberikan beban kepada NKRI, kami jadi ikut andil,” ujar Zarkasih saat ditemui di satu hotel di Bandung, Sabtu (27/7/2024). 

Dia menegaskan, permintaan maaf itu benar adanya. Dia juga menegaskan, JI tidak sedang berpura-pura melakukan pembubaran.

"Jadi memang seharusnya (minta maaf). Dan yang lebih tahu itu Densus 88 atas kesungguhan kami,” ujarnya. 

Dia menyebut, tak menutup kemungkinan masih ada yang ragu atas pembubaran JI pada pertengahan 2024 ini. 

Baca juga: BREAKING NEWS, Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Jabar-Banten Nyatakan Kembali ke NKRI di Bandung

“Tapi tidak menutup kemungkinan sekalipun presentasenya kecil. Aklamasi dari sesepuh sudah 90 persen ke atas," ucapnya.

Pilihan percaya atas keputusan pembubaran JI, menurutnya, kembali kepada kepercayaan pribadi. 

"Pilihan pribadi itu tidak bisa dipaksa, misalnya ada yang ragu terhadap pembubaran JI itu pasti ada. Maka kita akan lakukan pendekatan dan dijelaskan. Bila akhirnya mentok sesuai dengan pilihannya itu, kami sudah berusaha memberikan penjelasan," kata Zarkasih.

Dia menjelasan, pembubaran JI berlandaskan kejujuran dan disambut gayung bersambut oleh Densus 88. 

Ustaz Zarkasih turut mengimbau, mantan anggota JI dapat berkontribusi terhadap NKRI. 

"Kaum muslimin di Indonesia ini masih banyak membutuhkan pendidikan agama, ada juga yang belum bisa baca Al-Qur'an, salatnya belum baik. Hal tersebut harus dikuatkan maupun diarahkan agar kita sama-sama masuk surga," katanya.

Baca juga: Jamaah Islamiyah Membubarkan Diri, Tokoh JI Jelaskan Alasan Islah : Pikiran Kami Akhirnya Terbuka

Sebelumnya, mantan Ketua Mantiqi II Jamaah Islamiyah, Abu Fatih, saat ditemui di Jawa Tengah juga  meminta maaf atas segala apa yang terjadi selama ini.

Organisasi yang telah dibentuk sejak 1993 ini resmi membubarkan diri setelah 31 tahun lamanya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved