Pilkada Jakarta 2024

Pilkada Jakarta 2024: Anies Baswedan Bakal Lawan Ahok, Jusuf Hamka Fleksibel

Bakal calon gubernur Jakarta Anies Baswedan tak mempedulikan siapapun yang akan menjadi lawannya di Pilkada Jakarta 2024.

Editor: Januar Pribadi Hamel
Kolase TribunJabar
Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP). Dua mantan Gubernur Jakarta diwacanakan duet di Pilgub Jakarta. 

TRIBUNJABAR.ID - Bakal calon gubernur Jakarta Anies Baswedan tak mempedulikan siapapun yang akan menjadi lawannya di Pilkada Jakarta 2024. Termasuk dengan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang mulai meramaikan bursa pemilihan daerah itu.

Hasil survei Litbang Kompas pada periode Juni 2024 dengan 39 persen responden menunjukkan mereka ingin memilih Anies. Ahok di urutan kedua dengan keterpilihan 34,5 persen. Selanjutnya, ada nama Ridwan Kamil di posisi ketiga dengan 24 persen.

Menurut Anies, saat ditanya jika nanti kembali bertarung dengan Ahok, seharusnya menjadi fokus dalam Pilkada Jakarta adalah mencari solusi untuk mengatasi beragam permasalahan warga.

"Proses pilkada ini adalah tentang warga Jakarta. Bukan tentang siapa yang berada di panggung. Ini yang harus jadi perhatian kita," kata Anies.

Baca juga: Prabowo Restui Eman Suherman Jadi Pemimpin Majalengka Selanjutnya

Ahok Ngaku Belum Ada Lampu Hijau

Ahok mengaku belum mendapat lampu hijau dari partainya untuk kembali maju dalam ajang kontestasi politik tingkat daerah ini.

Ia menyebut, saat ini partainya masih sibuk menyiapkan pilkada di daerah lain.
Eks Bupati Belitung Timur ini pun mengaku belum ada komunikasi dengan Desk Pilkada PDIP terkait kemungkinannya maju kembali.

“Kami sedang bahas pilkada daerah lain,” ucapnya lewat pesan singkat, Sabtu (20/7).

Baca juga: Pilkada Jakarta 2024: Partai Gerindra dan PAN Masih Bersikuskuh Menudukung Ridwan Kamil

Ahok juga enggan menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menempatkannya di posisi kedua di bawah Anies.

Ia justru berkelakar meminta awak media bertanya langsung kepada pihak lembaga survei.

“Mungkin perlu nanya yang survei,” kata Ahok sambil mengirimkan emoticon senyum.
Ahok enggan berkomentar lebih lanjut dan menyerahkan semua keputusan kepada pihak DPP PDIP. “Perlu ke tim pilkada DPP PDIP,” tuturnya.

Jusuf Hamka Fleksibel

Bagaimana dengan calon Partai Golkar? Partai berlambang beringin ini memberi surat instruksi kepada pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka.

"Jakarta kami telah memberikan surat instruksi, kepada Babah Alun atau Pak Jusuf Hamka, orang katakan bapak jalan tol," kata Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Paulus di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis (18/7).

Jusuf Hamka mengaku kaget atas penugasan yang diberikan kepadanya. Sebab, pekan lalu, ia hanya disiapkan sebagai bacawagub pendamping Ketum PSI, Kaesang Pangarep.

"Saya kaget juga nih kenapa jadi berubah nih dari cawagub sekarang jadi cagub. Berarti tugasnya saya enggak ngerti nih kenapa jadi berat nih gitu. Tapi ya tanggapan saya yg pertama innalillahiwainnailaihirojiun," kata Jusuf Hamka di kantor DPP Partai Golkar.

Kendati begitu, ia mengaku siap jika memang amanat itu diberikan kepadanya.

"Ini pekerjaan berat, kalau Allah berkehendak yang berat bisa jadi ringan," ujar dia.

Pengusaha ini pun kemudian menyebutkan mengenai calon yang cocok menjadi pendampingnya di Jakarta, baik kala ia nantinya menjadi cagub maupun cawagub.

"Saya ini kayak mungkin temen-temen mesti tahu gak, kunci inggris, kunci inggris tahu gak? Sama apa saja bisa pas," kata Jusuf Hamka.

Disampaikan Jusuf Hamka, jika menjadi cawagub, Jusuf Hamka menyatakan siap dipasangkan dengan siapapun, mulai dari Kaesang Pangarep atau Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga Anies Baswedan sekalipun.

"Saya bisa jadi wakilnya Mas Kaesang, saya bisa wakilnya Pak Ahok, saya bisa wakilnya Pak Anies, siapa saja gitu. Bahkan, kalau Pak Ridwan Kamil juga mau, saya bisa menyesuaikan diri. Saya gak ada masalah," kata Jusuf Hamka.

Persoalan di Jakarta

Anies mengatakan, saat ini warga Jakarta menghadapi berbagai persoalan yang membuat hidupnya kian rumit.

"Yang saya pikirkan tentang warga Jakarta. Bagaimana warga Jakarta merasa terlindungi. Keluarga-keluarga anaknya bisa sekolah, pelayanan kesehatannya baik, kesempatan kerjanya tersedia lebih luas," ujar Anies.

Anies menegaskan tujuan utamanya maju di Jakarta yakni ingin mengembalikan sesuatu di Jakarta yang saat ini hilang sepeninggalnya.

"Karena itu fokuskan, pesan-pesan pada warga Jakarta untuk kita ingin suasana itu kembali. Kita ingin suasana pemerintah provinsi yang penuh kasih sayang pada warganya, pemerintah provinsi yang melihat rakyat seperti saudara-saudara dan anak-anaknya sendiri, bukan pemerintah provinsi yang pelit sama warganya, bukan pemerintah provinsi yang membatasi manfaat yang diterima oleh warganya," kata Anies. (tribunjakarta.com/elga hikari putra/dionisius arya bima suci)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved