Pilkada Jakarta 2024

'Apa Salahnya? Kecuali Dia Koruptor' kata PDIP soal Ahok Tetap jadi Pertimbangan di Pilgub

Deddy menyebut, sangat wajar jika PDIP mendukung Ahok di Pilkada Jakarta, sebab dia adalah kader partai.

Editor: Ravianto
danang triatmojo/tribunnews.com
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat ditemui selepas acara ‘Ask Ahok Anything’ di Heart Space, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024). PDIP tetap jadikan Ahok pertimbangan utama di Pilgub Jakarta 2024./ Danang Triatmojo. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Sitorus mengatakan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipertimbangkan PDIP untuk diusung menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta.

"Ya kalau dipertimbangkan pasti (Ahok) dipertimbangkan lah," kata Deddy saat dihubungi, Selasa (16/7/2024).

Deddy menyebut, sangat wajar jika PDIP mendukung Ahok di Pilkada Jakarta, sebab dia adalah kader partai.

Selain itu, kata dia, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki integritas tidak pernah terlibat dalam kasus korupsi.

"Dia (Ahok) kader (PDIP), dia tidak punya celah, kecuali menjadi korban hasutan," ujar anggota Komisi VI DPR RI ini.

"Apa salahnya gitu lho? Kecuali dia bekas koruptor ya mungkin sulit lah," sambung Deddy.

Namun, Deddy menuturkan bahwa Pilkada Jakarta masih sangat cair, belum ada keputusan final.

"Intinya kita belum memutuskan soal itu (cagub yang diusung), masih didalami ya," ungkapnya.

Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada Selasa (16/7/2024) menunjukkan elektabilitas Ahok masih cukup unggul di Jakarta.

Dia berada di urutan kedua setelah Anies Baswedan dengan perolehan suara 20 persen.

Sementara, Anies berada di puncak dengan elektabilitas mencapai 29,8 persen.

Selanjutnya, di posisi ketiga adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dengan perolehan 8,5 persen.

Adapun, masih ada 30 persen responden masih tidak tahu atau belum menjawab siapa sosok yang dinilai layak menjadi calon gubernur Jakarta.

Survei ini dilakukan pada 15-20 Juni 2024 terhadap 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jakarta.

Litbang Kompas melakukan wawancara tatap muka dengan penarikan sampel acak sederhana. 

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 4,9 persen.(*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com,  Fersianus Waku

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved