Telat Melaporkan, Penyebab 83 Orang Keracunan Usai Syukuran Khitanan di KBB Tidak Bisa Diketahui
Keracunan yang dialami 83 warga itu terjadi setelah mereka mengonsumsi nasi kotak dari acara syukuran khitanan pada 23 Juni 2024.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Penyebab keracunan massal di Kompleks Tipar Silih Asih, RW 17, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak bisa diketahui meski sampel makanan sudah diuji laboratorium.
Seperti diketahui, keracunan yang dialami 83 warga itu terjadi setelah mereka mengonsumsi nasi kotak dari acara syukuran khitanan pada 23 Juni 2024. Mereka mengalami gejala mual, muntah-muntah dan pusing.
Setelah itu Dinas Kesehatan KBB mengirimkan sampel makanan berupa nasi, ayam goreng, telor balado, capcay, perkedel jagung, kerupuk, udang, dan sambal untuk dilakukan uji laboratorium di Labkesda Jabar.
"Tetapi untuk hasil laboratorium sampel makan di Tipar, tidak dapat dinilai (tidak diketahui)," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Deni Achmad saat dihubungi, Minggu (14/7/2024).
Kondisi itu terjadi karena sampel makanan yang dikirim ke Labkesda Jabar, kata dia, telah melebihi batas waktu, sedangkan waktu maksimal pengiriman sampel tersebut hanya dua hari setelah peristiwa keracunan terjadi.
Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mencegah bias terhadap sampel, sementara sampel makanan pada kasus keracunan di Tipar justru baru diketahui 3 hari pasca kejadian sehingga sampel tidak dapat diperiksa.
"Jadi kalau menurut SOP, pemeriksaan sample makanan itu tidak boleh lebih dari 2x24 jam. Tapi warga baru melapor ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan setelah tiga hari, jadi sampelnya tidak bisa dicek oleh laboratorium," katanya.
Meski penyebabnya tidak diketahui, pihaknya bakal memperketat pengawasan terhadap para pelaku usaha kuliner dan katering seperti pembinaan pengolahan makanan secara higienis terutama yang jumlahnya banyak.
"Untuk antisipasi kejadian serupa kami juga akan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder," ucap Deni.
Menurutnya, langkah tersebut perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi agar kejadian yang sama tidak kembali terulang di semua wilayah Bandung Barat.
Dedi Mulyadi Sewakan Rumah 1 Tahun untuk Warga Terdampak Revitalisasi Situ Ciburuy |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Bandung Tekankan Pengawasan Ketat Agar Kasus Keracunan Massal MBG Tak Terjadi Lagi |
![]() |
---|
Dapur Pengelola MBG Akan Disanksi Kalau Terbukti Lalai sehingga Sebabkan Keracunan |
![]() |
---|
BGN Ungkap Fakta 4.711 Kasus Keracunan MBG: Sebelum Ratusan Kasus di Garut dan Bandung Barat |
![]() |
---|
Jadi Penerima Manfaat Terbesar MBG, Mendikdasmen Dorong Evaluasi Usai Siswa Alami Keracunan Massal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.