Keluarga Pelajar yang Terseret di Karang Papak Garut Diselimuti Kesedihan, Berharap Segera Ditemukan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauldin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kesedihan menyelimuti keluarga dua pemuda asal Kabupaten Bandung, yang terseret ombak di Pantai Karang Papak, Kabupaten Garut, Kamis (11/7/2024).

Hingga Jumat (12/7/2024) sore, keduanya belum ditemukan.

Tim SAR Gabungan mencari dua korban, Farhan (17) dan Rizki (18).

Kedua orang tua korban pun sudah berangkat ke Garut.

Keluarga dan kerabat yang ada di Bandung, berdatangan ke rumah kedua korban.

Rumah mereka berada di Jalan Awiligar, RW 11, Kelurahan Cibeunying, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. 

Lokasinya cukup berdekatan, hanya terhalang beberapa rumah.

Di rumah Rizki, berkumpul keluarganya, seperti paman, bibi, sepupu, dan lainnya. Begitu juga di rumah Farhan.

Baca juga: UPDATE Pencarian 2 Warga Bandung Tersapu Ombak di Pantai Karang Papak Garut, Masih Nihil

Terlihat jelas pancaran kesedihan dari wajah-wajah mereka. Mereka menunggu informasi terkini dari Garut, dan berharap kedua korban cepat ditemukan.

Nenek dari Rizki, Eulis (65), mengaku Rizki pamit kepadanya untuk berangkat pada Rabu, setelah magrib.

"Tapi katanya ke Cimahi dulu. Saat itu mau berkumpul dengan temannya, tak tahu pasti berangkat ke Garut-nya kapan dan jam berapa," kata Eulis.

Kata Eulis, dia mendapat kabar cucunya mendapat musibah kemarin sore.

"Sekitar jam tiga atau setengah empat sore. Kalau kejadiannya, katanya, sekitar jam dua kurang," ujar Eulis, Jumat.

Mendengar kejadian tersebut, kata Eulis, ayah dari Rizki, langsung berangkat ke Garut.

"Lalu tadi ibunya juga berangkat ke sana," katanya.

Eulis berharap Rizki cepat ditemukan.

Sedangkan uwak dari Farhan, Lilis Nurjanah (55), juga berharap kedua korban bisa segera ditemukan.

Baca juga: Pencarian 2 Warga Bandung di Pantai Karang Papak Garut Dilanjut, Tim Gabungan Sisir 2 Mil Arah Laut

Lilis mengatakan, pihaknya juga mendapatkan kabar kejadian tersebut kemarin sore. Orang tua Farhan kini berangkat ke Garut.

"Kami di sini dapat informasi dari orang tua temannya Farhan yang ikut ke sana," tuturnya.

Lilis mengatakan, Farhan bisa dibilang paling muda dibanding temannya yang berangkat ke sana. Yang lain sudah SMA.

"Kalau Farhan baru lulus SMP, baru mau masuk ke SMK 12 Penerbangan," katanya.

Menurut keluarga dan gurunya, kedua korban merupakan anak baik. Nilai di sekolahnya pun bagus dan jarang bermain jauh. Sehingga kejadian ini sangat mengagetkan mereka. (*)