Ada 346 Bencana Alam di Kabupaten Tasikmalaya selama 2024, Sebabkan Kerugian Hampir Rp 5 Miliar

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat telah terjadi sebanyak 347 bencana alam selama 2024 ini.

Akibatnya, nilai kerugian yang ditimbulkan ratusan bencana tersebut ditaksir mencapai hampir Rp 5 miliar.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Kabid Darlog) BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Safa'at mengatakan, nilai kerugian tersebut dampak dari berbagai jenis bencana alam.

"Banjir, pergerakan tanah, tanah longsor, gempa bumi, kebakaran, dan bencana lainnya. Tapi, memang bencana tanah longsor dan pergerakan tanah ini yang mendominasi," terangnya pada Jumat (12/7/2024).

Baca juga: Potensi Bencana pada Objek Wisata di Bandung Barat Masih Jadi Ancaman, Tapi Ada Pengusaha Bandel

Safa'at juga mengatakan, terdapat 150 kejadian tanah longsor dan 22 kejadian pergerakan tanah.

Pihaknya juga mencatat sebanyak 24 kejadian gempa bumi, 11 kejadian banjir, dan 36 kejadian cuaca ekstrem yang mengakibatkan rumah tertimpa pohon dan rumah roboh.

Lalu, Safa'at juga mencatata terdapat 26 kejadian kebakaran, 65 evakuasi sarang tawon, 2 lokasi penyelamatan hewan, 4 penyelamatan manusia, dan satu penyelamatan lainnya.

"Total kejadian-kejadian itu direkap dari UPTD Damkar sebanyak 98 kejadian, sedangkan data bencana lainnya sebanyak 249 kejadian," ucapnya.

Nilai kerugian dari bencana alam, tambah Safa'at, ditaksir mencapai Rp 2.250.000.000, sementara nilai kerugian yang direkapitulasi dari UPTD Damkar sebesar Rp 2.503.000.000.

"Total keseluruhan kerugian ditaksir mencapai Rp 4,7 miliar yang mencakup berbagai kerugian material seperti harta benda dan lainnya," jelasnya.

Oleh sebab itu, Safa'at juga mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai kejadia bencana alam.

Baca juga: Hujan Tinggi Sebabkan 17 Titik Bencana di Tasikmalaya, Tanah Longsor, Banjir, hingga Orang Hilang

"Karena Kabupaten Tasikmalaya ini merupakan salah satu daerah yang rawan bencana, bahkan masuk peringkat kedua paling rawan bencana alam di Jawa Barat," pungkasnya. (*)