Akses Jalan di Tasikmalaya Terputus
Hujan Tinggi Sebabkan 17 Titik Bencana di Tasikmalaya, Tanah Longsor, Banjir, hingga Orang Hilang
Orang hilang terbawa arus sungai tersebut diketahui kurang lebih berusia 45 tahun dan saat ini masih belum ditemukan.
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Sabtu (29/6/2024) malam kemarin hingga Minggu (30/6/2024) pagi tadi menyebabkan sejumlah bencana alam di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, terdapat 17 titik bencana alam.
"Menurut laporan dari Pusdalops kami, data yang kami terima sampai tadi pukul 10.00 WIB, kurang lebih ada 17 titik bencana alam di hampir 7 kecamatan," ujarnya saat ditemui pada Minggu (30/6/2024).
Baca juga: Tak Cuma Putus Jalan, Longsor di Cigalontang Tasikmalaya Juga Putus Saluran Irigasi
Menurut Nuraedidin, intensitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan tanah longsor.
"Yang parah itu terputusnya jalur hubungan antara wilayah Kecamatan Puspahiang dengan Kecamatan Taraju dan Bojonggambir," ucapnya.
Oleh sebab itu, akses transportasi dialihkan ke jalur Kecamatan Parungponteng.
"Kemudian, ada bencana banjir. Itu biasa langganan di Kecamatan Sukaresik. Lalu ada satu orang hilang kemarin (Sabtu, 29/6/20424) di Sungai Ciwulan, tepatnya di wilayah Kecamatan Cibalong," tutur Nuraedidin.
Orang hilang terbawa arus sungai tersebut diketahui kurang lebih berusia 45 tahun dan saat ini masih belum ditemukan.
"Kami tetap berkoordinasi dengan Basarnas yang ada di Kabupaten Tasik," ujarnya.
Pihak BPBD Kabupaten Tasikmalaya sendiri, tambah Nuraedidin, telah membagi personelnya ke beberapa titik bencana.
Baca juga: BREAKING NEWS: Akses Jalan Utama di Tasikmalaya Terputus Total
"Kami berterima kasih kepada rekan-rekan muspika di daerah-daerah, kepala desa, terutama warga masyarakat bersama relawan yang ada di tiap wilayah, kami bergotong-royong untuk menyelesaikan dampak bencana," terangnya.
"Yang penting adalah akses jalan yang tertutup tanah longsor bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan dua sehingga lalu lintas ekonomi, lalu lintas sosial bisa kembali dilakukan," pungkas dia. (*)
#TribunBreakingNews
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.