Berita Viral

Kisah Guru Honorer di Tasik Jualan Kerupuk Sebelum Ngajar, Gajinya Tak Cukup Biayai Sekolah Anak

Curahan pilu seorang guru honorer di Tasikmalaya, Jawa Barat yang telah mengabdi 20 tahun tapi belum sejahtera, viral di media sosial.

(Tangkap layar dari akun YouTube Tv Parlemen)
Guru honorer asal Tasikmalaya, Jawa Barat Sudarmono saat rapat demgar pendapat demgan Komisi X DPR 

Meski pernah gagal dan ditolak masuk ITB, kakak beradik ini tidak berhenti berjuang.

Kisahnya pun dibagikan oleh salah satu Dosen Metalurgi ITB, Imam Santoto melalui Instagramnya @santosoim, Jumar (14/6/2024).

Dalam unggahan video itu menunjukkan slide sejumlah foto kisah kakak beradik tersebut.

"Ibu guru honorer ini punya dua anak yang semuanya gagal SNBT, sampai dua kali, dan nasibnya berubah setelah anaknya wisuda," tulis Imam Santoso, dikutip Tribunjabar.id, Kamis.

Pada tahun 2008, Imam Santoso mengaku bertemu dengan anak SMA yang memiliki impian tinggi.

"Tahun 2008 pas mudik aku ketemu anak SMA, yang punya impian tinggi. Ingin ke ITB. Anak dari guru honorer SMP," sambungnya.

Namanya, Ichsan, yang kemudian ia pun ikut tes SNBT, namun ia dinyatakan tidak lulus.

Pada tahun 2010, Imam Santoto menemui lagi Ichsan.

Anak guru honorer itu masih tetap dengan cita-citanya yang ingin masuk perguruan tinggi negeri tersebut.

"Tahun 2010 aku pulang dan kutemui ia lagi. Ternyata masih sama, ia ingin tetap masuk ITB lagi," katanya.

Namun, Ichsan bak harus menelan kenyataan pahit lagi, ia gagal.

Waktu berjalan hingga pada 2011 saat ditemui lagi, Ichsan masih ingin tetap masuk ITB meski sudah gagal dua kali.

Ichsan memiliki adik yang bernama Fajar, cita-citanya sama ingin mengenyam pendidikan di ITB.

Namun, Fajar bernasib sama dengan Ichsan, ia gagal SNBT.

"Sayang sekali Fajar bernasib sama seperti kakaknya, ikut SNBT tapi gagal," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved