Buntut Dekan FK Unair Dicopot soal Dokter Asing, Kemendikbudristek Ingatkan Rektor Hormati Kebebasan

Budi mengeluarkan pernyataan penolakan pada surat edaran (SE) dengan nomor DG.03.02/D.IV/1483/2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan

Editor: Ravianto
Istimewa
Rektor Unair, Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak. Kemendikbudristek sudah bertemu Rektor Unair terkait keputusannya mencopot Dekan FK Unair buntut penolakan dokter asing. 

"Benar saya diperhentikan per hari ini," ujar Budi kepada wartawan.

Budi menduga, penyebab pencopotan jabatan itu masih terkait dengan responsnya yang menolak wacana dokter asing.

"Iya proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu (pernyataan dokter asing)," kata dia.

Adapun proses pemanggilan dirinya oleh rektor terjadi pada Senin lalu dan keputusan diberhentikan didapatinya pada Rabu kemarin (3/7/2024). Ia mengaku menerima keputusan tersebut.

"Karena rektor pimpinan saya dan ada perbedaan pendapat dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima. Tapi kalau saya menyuarakan hati nurani. Saya pikir kalau semua dokter ditanya apa rela ada dokter asing saya yakin jawabannya tidak," ungkap dia.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Dr. Azhar Jaya, SKM., MARS, mengatakan, pihaknya tidak terlibat dalam pencopotan jabatan tersebut meski sebelumnya Budi tegas menolak wacana dokter asing yang pernah dikemukan oleh Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin.

"Saya rasa ini masalah internal Unair. Kemenkes bukan Kemendikbudristek. Jadi sekali lagi mohon kami jangan disangkut pautkan dengan kejadian dekan Unair," jelas Azhar kepada wartawan.(*)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved