Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024

Hari Ke-15: Bermula dari Kampung Jawa, Lalu Pameran Hang Tuah, dan Berakhir di Tempat Laundry

Kami berjalan di tepian Malacca River, yang dibuat menjadi semacam kanal yang bisa dilalui kapal motor kecil untuk mengangkut wisatawan.

Penulis: Hermawan Aksan | Editor: Hermawan Aksan
Istimewa
Penulis berpose di depan poster lukisan Hang Tuah dalam pameran yang berlangsung di Malacca International Trade Centre, Malaka, Malaysia, Senin (1/7/2024). 

Dari pameran itu, setelah menunggu salah satu rekan kami, Dian, yang tercecer paling belakang, sehingga sempat membuat sopir mobil yang kami tumpangi tampak kesal, kami pulang dan beristirahat lebih dulu di Imperial Heritage Hotel.

Tapi kami tak bisa berlama-lama istirahat. Acara berikutnya sudah menunggu, yakni welcoming dinner yang tertunda, bertempat di Casa del Rio Hotel, yang dihadiri para pejabat pemerintah setempat dan kedutaan besar Indonesia untuk Malaysia. Sayangnya, acara ini berlangsung di lokasi yang tidak menyediakan panggung luas. Padahal, para anggota Laskar Rempah sudah siap tampil. Lagi pula, makanan yang disajikan terasa kurang kuat rempahnya.

Sebelum acara selesai, kami, para penulis dan jurnalis, memutuskan pulang lebih awal ke hotel. Istirahat? Tidak. Baju-baju kami sudah banyak yang kotor. Jadi, kami memutuskan untuk mencuci baju di sebuah laundry yang mesinnya bisa dioperasikan setelah kita bayar dengan koin, yang buka 24 jam, tidak jauh dari hotel kami. Untuk menunggu proses pencucian itu, kami mampir di sebuah toko oleh-oleh. Atas pesanan anak kami Ian, yang alhamdulillah lolos masuk SMAN 1 Bumiayu, saya membeli berbagai jenis cokelat kecil dan minuman teh tarik.

Setelah selesai mencuci dan mengeringkan baju, waktu sudah lewat tengah malam waktu setempat. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved