Nilainya Tak Pernah Turun, Menko Airlangga Hartarto Dorong Pesantren Investasi Emas

Pemerintah terus memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, salah satunya dengan mendorong pesantren investasi emas.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
INVESTASI EMAS - Foto arsip yang menunjukkan seorang pegawai toko memperlihatkan emas batangan kepada calon konsumen di Toko Emas Buana, Jalan Ahmad Yani, Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025). Pemerintah terus memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, salah satunya dengan mendorong pesantren investasi emas. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah terus memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, salah satunya dengan mendorong pesantren investasi emas.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara Indonesia Syariah Economic Festival.

“Kalau pesantren menabung emas, maka mau ada gonjang-ganjing ekonomi global pun nilainya tetap tinggi. Recession proof dan turbulent proof adalah emas. Ini yang perlu terus kita dorong,” ujar Airlangga secara virtual, Rabu (8/10/2025).

Menurutnya, potensi industri emas Indonesia sangat besar. 

Dalam setahun, produksi emas nasional bisa mencapai 110 ton, yang bisa menjadi underlying asset bagi ekonomi syariah. 

Oleh karena  itu, pemerintah mendorong optimalisasi pemanfaatan Bullion Bank Syariah melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) maupun Pegadaian Syariah.

Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperkuat ekonomi inklusif dan kemandirian nasional. 

Airlangga menyebut ekonomi syariah memiliki peran penting sebagai motor penggerak menuju visi Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Beri Psywar, Patrick Kluivert Bandingkan Pemainnya dengan Green Force, Sebut Andalkan Bola Mati

“Ekonomi syariah bukan hanya tentang halal dan haram, melainkan jalan menuju pembangunan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan,” ucapnya.

Airlangga juga menyampaikan capaian ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh solid di tengah ketidakpastian global. 

Dalam satu tahun pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto, ekonomi nasional tumbuh di atas 5 persen, dengan capaian 5,12 persen pada kuartal II 2025, salah satu yang tertinggi di antara negara G20.

Inflasi pun terkendali di angka 2,65 persen pada September. 

“Harga-harga relatif stabil, daya beli masyarakat tetap terjaga, cadangan devisa juga terjaga di 150 miliar dolar AS,” katanya.

Sektor perbankan, lanjutnya, tetap sehat dengan pertumbuhan kredit mencapai 10–11 persen, termasuk dukungan pembiayaan kepada 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved