Berita Viral
Viral Pemilik Rental Mobil di Surabya Blacklist Warga Pati dari Penyewa, Buntut Dicap Kampung Bandit
Seorang pemilik rental mobil di Surabaya memilih untuk mem-blacklist atau memasukan warga berk-KTP Pati ke daftar hitam penyewa.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Seorang pemilik rental mobil di Surabaya memilih untuk mem-blacklist atau memasukan warga berk-KTP Pati ke daftar hitam penyewa.
Belakangan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memang menjadi sorotan viral.
Pasalnya, beberapa waktu lalu warga di wilayah tersebut mengeroyok seorang bos rental asal Jakarta bernama Burhansi hingga tewas saat hendak mengambil mobil miliknya.
Sejak saat itu, terbongkar bahwa banyak kendaraan bodong di Pati sehingga wilayah tersebut disebut sebagai "Kampung Bandit".
Buntutnya, para pemilik usaha rental mobil pun berpikir ulang jika hendak menyewakan kendaraannya ke warga Pati.
Baca juga: Ada 6 Tersangka Baru Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati, Lainnya Diminta Menyerah
Seperti yang diunggah oleh akun TikTok @ptranggaringgotransindo.
"Buat warga Pati terutama warga Desa Sukolilo. Sepurane (mohon maaf), kami tidak lagi mau menyewakan kendaraan kami," tertulis dalam videonya.
"Kami akan blacklist semua konsumen yang ber-KTP Kabupaten Pati," lanjutnya.
Hingga artikel ini ditulis, Kamis (20/6/2024), video tersebut telah dilihat sebanyak 1,9 juta kali.
Cerita Pemilik Usaha Rental
Dilansir dari Kompas.com, pengunggah video tersebut bernama Ikmilul Bilal, pemilik usaha PT Rangga Ringgo Transindo (RRT).
Bilal bercerita, pihaknya telah belajar dari kasus tewasnya Burhanis yang menggemparkan jagat maya tersebut.
"Karena kemarin ada owner rental mobil yang ngambil unitnya di sana itu terus dimassa. Padahal dia mau ambil unitnya sendiri," kata Bilal, Kamis (20/6/2024).
Dengan adanya kasus tersebut, kata Bilal, ia dan sejumlah temannya sesama pemilik mobil rental memutuskan untuk menolak penyewa ber-KTP Pati.
Terlebih, wilayah Pati kini dikenal sebagai kampung penadah barang curian.
"Saya sama beberapa rental di Surabaya, ada beberapa, bukan semuanya ya karena kami ada komunitas. Ambil keputusan untuk tidak menyewakan lagi kepada warga Pati," jelasnya.
"Karena memang ada beberapa lokasi yang di sana itu jadi kartelnya kendaraan bodong. Termasuk kendaraan-kendaraan sewa yang kemudian tidak dikembalikan, antisipasi," tambahnya.
Meski demikian, Bilal masih mempertimbangan jika ada warga Pati yang menyewa mobil bersama pengemudinya. Sebab, dia tidak memberikan kunci secara langsung ke penyewa.
"Kecuali sama drivernya (pengemudinya), tapi kalau lepas kunci kami (pengusaha rental mobil) menghindari. Kalau misalnya include driver mungkin bisa dipertimbangkan," tutupnya.
Baca juga: Viral Sukolilo Pati Jadi Kampung Maling di Google Maps, Polisi Temukan Puluhan Kendaraan Bodong
Diskominfo Pati Kesulitan "Bersihkan" Google Maps
Sementara itu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati kewalahan dalam "membersihkan" keterangan-keterangan berbau kriminalitas di Google Maps wilayah Pati.
Pasalnya, sejak kasus pengeroyokan terhadap Burhanis dan rekan-rekannya itu viral, warganet beramai-ramai menandai Pati dengan nama-nama bernada kriminalitas di Google Maps.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pati Ratri Wijayanto mengatakan, pihaknya telah berusaha untuk membersihkan nama-nama yang provokatif.
"Di platform Google Maps banyak penggunaan penamaan-penamaan yang provokatif. Hal ini menjadi atensi kami selama 7-8 hari ini," Ratri, dikutip dari TribunJateng, Rabu (19/6/2024).
Atas kondisi ini, Ratri pertama-tama menyampaikan simpati yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang terjadi di Desa Sumbersoko.
Pihaknya juga mendukung penuh proses hukum yang saat ini sudah dijalankan oleh pihak kepolisian.
"Namun, sesuai arahan Bapak Kapolda Jateng, jangan sampai kejadian tersebut berdampak stigma negatif di Pati, khususnya wilayah Kecamatan Sukolilo," ucap dia.
Ratri mengatakan, mengenai masifnya penandaan lokasi dengan penamaan tidak semestinya di Google Maps, pihaknya melakukan penanganan sesuai fitur-fitur yang ada di Google.
"Sebab, Google Maps itu tidak berada di bawah kendali Kominfo, melainkan platform yang dikelola oleh Google sesuai syarat dan ketentuan yang dibuat oleh Google. Maka kami memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Google Maps tersebut untuk melapor agar penamaan-penamaan yang tidak sesuai tadi dilakukan penyesuaian," ujar dia.
Namun, Ratri mengakui bahwa upaya yang pihaknya lakukan belum berdampak signifikan lantaran pihaknya tidak mengetahui siapa oknum-oknum yang memperkeruh suasana dengan memanfaatkan platform Google Maps untuk mendiskreditkan wilayah Sukolilo.
Dia berharap warganet lebih bijaksana dalam menggunakan platform Google Maps demi kemaslahatan bersama.
Sebab, yang memanfaatkan Google Maps bukan hanya warga lokal Pati, melainkan juga masyarakat di luar Pati yang memanfaatkannya sebagai navigasi dalam bepergian.
Kekacauan penanda lokasi bisa menyesatkan dan mengganggu aktivitas tersebut.
"Jangan sampai juga, penamaan lokasi dengan nama-nama yang kurang pantas itu menimbulkan stigma yang tidak baik terhadap wilayah Kabupaten Pati secara umum dan wilayah Kecamatan Sukolilo secara khusus," harap Ratri.
Dia berharap warganet tidak melakukan generalisasi stigma negatif atas tragedi yang terjadi di Sumbersoko.
Namun, bagaimanapun, pihaknya berharap penegakan hukum atas peristiwa tersebut tetap berjalan sebagaimana mestinya.
(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan) (TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
#BeritaViral
Videonya Salah Lafalkan Pancasila saat Dites Pendemo Viral, Ketua DPRD Wonosobo Minta Maaf |
![]() |
---|
Viral, Jam Tangan Mewah Rp11,4 Miliar Milik Ahmad Sahroni Dikembalikan: Nak Ini Bukan Hak Kita |
![]() |
---|
Viral Komisi XI DPR RI ke Sydney Australia saat Ramai Demo, Misbakhun Bantah Ikut Marathon |
![]() |
---|
Viral, Curhatan Polisi Ingin Gabung dengan Pendemo dan Mahasiswa, Ngaku Nyaris Mati Demi Bela DPR |
![]() |
---|
Viral Emak-emak Jilbab Pink Gagah Berani Lawan Aparat saat Demo DPR, Pulang ke Rumah Soft Spoken |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.