Idul Adha 2024
Tips Mengolah Daging Kurban Agar Empuk, Pakai 5 Bahan Dapur Ini, Lengkap dengan Caranya
Biasanya sebelum memasak daging kurban ketika Idul Adha yang perlu dilakukan adalah membuat dagingnya agar lebih empuk.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Biasanya sebelum memasak daging kurban ketika Idul Adha yang perlu dilakukan adalah membuat dagingnya agar lebih empuk.
Pasalnya, apabila tidak diolah dengan baik, daging akan terasa keras atau alot, sehingga mengurangi selera makan.
Maka, perlu dilakukan cara tertentu agar daging bisa empuk saat dimasak.
Baca juga: Total Hewan Kurban yang Dipotong di Jabar Tahun Ini Lebih dari 300 Ribu, Nilainya Rp 1,4 Triliun
Agar daging kurban empuk, cobalah gunakan 5 bahan dapur berikut ini:
1. GaramÂ
Dikutip dari The Kitchn, garam yang digunakan sebagai bumbu juga dapat dimanfaatkan untuk membuat daging empuk.
Garam akan membuat daging alot jadi lunak untuk potongan yang lebih keras, seperti steak atau daging panggang.
Bahan dapur ini dapat membantu memecah protein dan membuat teksturnya menjadi lebih empuk.
Untuk memanfaatkannya, balurkan garam ke daging secukupnya sekitar satu jam sebelum dimasak.
Setelah itu, bilas daging menggunakan air dengan suhu normal, keringkan, lalu masak sesuai selera.
2. Bumbu yang asam
Apabila ingin daging kurban menjadi empuk, cobalah menggunakan bumbu marinasi yang bersifat asam.
Anda dapat menambahkan beberapa bahan asam seperti cuka, lemon, jeruk, anggur, yogurt atau buttermilk.
Zat asam yang ada di dalam bahan tersebut akan memecah serat otot tanpa lemak di permukaan daging.
Cara ini paling efektif apabila digunakan untuk potongan daging yang lebih tipis, seperti meat slice.
Agar daging yang dimarinasi tidak terlalu lembek, jangan direndam lebih dari dua jam.

3. Buah yang asam
Beberapa buah yang bersifat asam seperti nanas, pepaya, pir, dan kiwi mengandung enzim khusus yang dapat melunakkan daging.
Untuk memanfaatkannya, pastikan Anda sudah menghancurkan buah tersebut sampai cukup lembut. Kemudian, gunakan dua sendok makan buah per cangkir bumbunya.
Jangan biarkan buah tersebut terlalu lama di atas daging karena akan membuatnya terlalu lembek.
Buah asam ini paling cocok apabila digunakan pada potongan yang tidak terlalu tebal, seperti steak gantung.
4. Air garam
Dilansir dari Southern Living, merendam daging dalam air garam membantu otot daging menyerap lebih banyak air.
Hasilnya, daging akan cenderung mempertahankan kelembapannya atau disebut sebagai proses denaturasi.
Garam membuat protein dalam daging terurai dan membentuk benang yang terhubung dengan air.
Teknik pengasinan makanan dengan air garam membantu menjaga daging agar tidak mengering saat dimasak.
Gunakan seperempat cangkir garam yang dilarutkan dalam satu liter air kemudian diamkan minimal 30 menit sebelum dimasak.
5. Baking soda
Melarutkan baking soda dengan air dapat dimanfaatkan untuk membuat daging kurban lebih empuk.
Baking soda akan menetralkan asam dan meningkatkan pH pada permukaan daging.
Proses ini akan membuat bagian luar menjadi lebih basa. Reaksi kimia ini mempersulit protein di dalam daging untuk mengencang.
Ketika protein tidak dapat mengikat, daging akan tetap empuk saat dimasak.
Agar daging empuk, campurkan satu sendok teh baking soda dan satu liter air untuk 12 ons atau 0,34 kilogram.
Setelah itu, diamkan dalam larutan baking soda selama 15-20 menit dan bilas menggunakan air agar daging kurban empuk.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
Hukum Jika Daging Kurban Sapi atau Kambing Diperjualbelikan, Bolehkah? MUI Beri Penjelasannya |
![]() |
---|
Heboh Video Sapi Kurban Kabur di Kuningan padahal Sudah Dirobohkan, Petugas Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Kejadian Tragis, Dua Bocah Diseruduk dan Terinjak Sapi Berontak Saat Kurban, Korban Dilarikan ke RS |
![]() |
---|
Jadwal Hari Tasyrik Hari Terlarang Bagi Umat Muslim Setelah Idul Adha, Ini Amalan yang Dikerjakan |
![]() |
---|
Tips Cara Menyimpan Daging Kurban Agar Awet dan Cara Mencairkannya, Jangan Ditaruh di Suhu Ruangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.