Benarkah Baby Blues Berperan di Balik Kasus Polwan Bakar Suaminya yang Polisi di Mojokerto?

Setelah memborgol Briptu RDW, Briptu FN lantas menyiramkan bensin dan membakar suaminya itu.

Editor: Ravianto
muhamad romadoni/tribun jatim
Prosesi pemakaman polisi Polres Jombang yang tewas dibakar istrinya yang polwan. Briptu RDW dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum, Desa Sumberjo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Minggu (9/6/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, MOJOKERTO - Kasus polwan di Mojokerto tega memborgol dan membakar suaminya yang polisi masih ditangani Polda Jatim.

Seperti diketahui, Briptu Fadhilatun Nikmah atau Briptu FN emosi setelah mendapati gaji suaminya sisa Rp 800 ribu.

Briptu FN kemudian memanggil pulang suaminya, Briptu RDW sembari memperlihatkan foto botol di atas lemari.

Sesampainya di rumah di Asrama Polisi Polres Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (8/6/2024) pagi, terjadi cekcok sebelum Briptu FN memborgol Briptu RDW.

Setelah memborgol Briptu RDW, Briptu FN lantas menyiramkan bensin dan membakar suaminya itu.

Briptu RDW sempat diselamatkan tetangga.

Sosok Briptu FN Polwan yang Tega Bakar Suami Sesama Polisi di Mojokerto, Sempat Cekcok Soal Gaji, Terungkap Dugaan Motifnya
Sosok Briptu FN Polwan yang Tega Bakar Suami Sesama Polisi di Mojokerto, Sempat Cekcok Soal Gaji, Terungkap Dugaan Motifnya (Kolase Tribunnews/Pixabay)

Briptu FN juga sempat mengantar suaminya itu ke rumah sakit.

Dalam perjalanan, Briptu FN meminta maaf atas perbuatannya.

Namun, Briptu RDW telanjur meninggal, Minggu (9/6/2024).

Baca juga: Keberadaan Anak Kembar Bu Polwan Pembakar Suami di Mojokerto Terkuak, Briptu FN Sempat Minta Maaf

Masih menjadi pertanyaan mengapa Briptu RN tega membakar suaminya.

Psikolog forensik menyinggung soal baby blues syndrome terkait kasus tersebut.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri memberikan analisanya soal kasus Polwan bakar suami di Mojokerto, Jawa Timur, yang dikaitkan dengan baby blues syndrome, kondisi ketika ibu mengalami depresi ringan pascamelahirkan.

Diketahui, Briptu FN, polwan yang membakar suaminya, Briptu RDW, baru melahirkan anak kembar pada empat bulan sebelum peristiwa sadis ini terjadi.

Saat ini, ia memiliki tiga anak, di mana yang pertama berusia 2 tahun.

“Proses kehamilan dan persalinan menciptakan ‘guncangan’ hormon yang sifatnya signifikan,” kata Reza seperti dikutip dari tayangan video Kompas TV.

“Maka terjadilah kekacauan berpikir, kekacauan perasaan, itu menjadi hal yang tidak bisa dikesampingkan."

Reza menjelaskan, ketika seorang ibu mengalami baby blues syndrome, maka ada kemungkinan perilakunya tidak koheren dengan cara berpikir.

“Ketika perempuan dianggap mengalami baby blues syndrome, maka sekali lagi kemungkinan perilakunya menjadi tidak koheren dengan berpikirnya,” ucap Reza.

 Namun demikian, ia mengakui bahwa baby blues syndrome ini masih kontroversial di kalangan ilmuwan. 

“Ada ilmuwan yang meyakini keberadaan baby blues syndrome, tapi ilmuwan ada yang menyebut baby blues syndrome hanya istilah yang didramatisasi terhadap kondisi perempuan yang baru saja menjalani persalinan,” tuturnya.

“Kita akan menganut pandangan yang mana? Kembali ke tim pemeriksa yang akan memberikan perspektif keilmuannya kepada penyidik."

Seperti diberitakan sebelumnya, Briptu FN yang merupakan seorang polwan tega membakar suaminya yang juga polisi, Briptu RDW di Asrama Polisi Polres Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (8/6/2024) pagi.

Pembakaran ini terjadi lantaran FN kesal dengan RDW yang menghabiskan uang untuk judi online.

Akhirnya, FN nekat memborgol tangan suaminya ke tangga lipat di garasi, kemudian menyiramkan bensin ke tubuh suami dan membakarnya.

Adapun saat ini Briptu FN telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pihak kepolisian.

Sementara Briptu RDW mengalami luka bakar 96 persen dan sempat dirawat di rumah sakit di Kota Mojokerto, namun pada Minggu siang korban meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Psikolog Forensik Singgung Baby Blues Syndrome Soal Kasus Polwan Bakar Suami, 'Guncangan' Hormon, https://jatim.tribunnews.com/2024/06/12/psikolog-forensik-singgung-baby-blues-syndrome-soal-kasus-polwan-bakar-suami-guncangan-hormon?page=all.

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved